Search
Close this search box.

Pekerja PT. Linksindo Makmur, Memperjuangkan Hak Pesangon

Menurut Yahya, pihak perusahaan telah bermain dan memanipulasi UU, dengan tidak memberikan pesangon sesuai peraturan perundangan. Yahya misalnya sudah bekerja selama tujuh tahun, dengan posisi kerja sebagai CS lalu berubah di bagian QA selama tiga tahun terakhir, yaitu 2020 -2023.

pic by mimzy

Yahya (bukan nama sebenarnya), adalah salah satu dari 60 buruh PT. Linksindo Makmur yang pada 14 November 2023 lalu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor perusahaan di bilangan Jl Proklamasi. Yahya bersama teman – temannya bergabung ke Serikat Merdeka Sejahtera (SEMESTA) untuk memperjuangkan hak pesangon yang sesuai ketentuan Undang – Undang yang berlaku. Yahya bercerita saat aksi unjuk rasa mereka hanya ditemui oleh HRD yang tak punya wewenang mengambil keputusan. Artinya nasib Yahya dan teman-temannya masih terkatung – katung, namun mereka tidak menyerah.

Menurut Yahya, pihak perusahaan telah bermain dan memanipulasi UU, dengan tidak memberikan pesangon sesuai peraturan perundangan. Yahya misalnya sudah bekerja selama tujuh tahun, dengan posisi kerja sebagai CS lalu berubah di bagian QA selama tiga tahun terakhir, yaitu 2020 -2023. Yahya sendiri sudah berstatus kerja tetap, namun banyak teman – temannya yang bekerja dengan status kontrak meski sudah bertahun – tahun bekerja.

“Tuntutan teman – teman yang kena PHK mendesak manajemen memenuhi hak karyawan yang terabaikan, menyesuaikan kembali pesangon sesuai masa kerja”, ujarnya 

Dalam dunia kerja, sudah bukan hal umum status kerja kontrak seumur hidup, meski dalam UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 diatur bahwa kontrak hanya berlaku maksimal tiga tahun. Prakteknya, banyak buruh bekerja belasan tahun tapi berstatus kontrak. Artinya, hanya sedikit buruh yang berstatus kerja tetap dan semakin dianggap istimewa. Tapi, bukan berarti status kerja tetap menjadi jaminan keamanan kerja, pasalnya banyak perusahaan menawarkan pengunduran diri kepada buruh sehingga tak perlu membayar pesangon. Buruh banyak yang mengiyakan karena faktor kurang informasi dan pengetahuan terkait hak dasar perburuhan, serta relasi kuasa yang timpang antara atasan dan buruh. PT. Linksindo Makmur hanyalah satu dari sekian banyak perusahaan yang sering tidak patuh pada aturan ketenagakerjaan dan sering memberi dalih supaya lolos dari tanggung jawab memberikan hak buruh, seperti pesangon yang dituntut Yahya dan teman – temannya. Dalih itu tergambar dalam argumentasi PT. Linksindo Makmur yang menyatakan merugi, sehingga tidak sanggup membayar pesangon sesuai aturan ketenagakerjaan.

“Perusahaan memang berkurang keuntungan tapi masih bisa beroperasi, bahkan sanggup merekrut karyawan baru”, bantah Yahya. 

PHK yang telah dilakukan  PT Linksindo Makmur bermula  pada tanggal 23 Juni 2023. Manajemen PT. Linksindo Makmur melalui pihak HRD dan Directur Operational menyampaikan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan bagian operational project Lazada PT. Linksindo Makmur. Gelombang ke-2 dan ke-3 PHK berurutan terjadi pada bulan Juli dan Agustus.  

Namun pada prosesnya PHK yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang disampaikan. Tidak berselang lama dari pengumuman PHK, di bulan yang sama sudah ada lagi pekerja yang terkena PHK.

Salah satu pekerja, sebut saja M, mengungkapkan, “Pengumuman pemutusan atau pemberhentian pekerja harus diumumkan paling lambat 14 hari sebelum tanggal pemberhentian. Sedangkan kita hanya diberi waktu 7 hari.”

Sebenarnya, selain persoalan pesangon yang tak sesuai peraturan ketenagakerjaan dan pelanggaran sistem kerja kontrak, ada problem buruh lainnya seperti ketiadaan cuti haid, uang lembur yang tidak dibayar sejak pergantian direktur. Padahal, banyak tantangan yang harus dihadapi pekerja customer service, seperti harus menghadapi berbagai karakter pelanggan, shift kerja yang mengharuskan sampai di tempat kerja pagi banget bila kebagian shift pagi, dan pulang larut malam bila kebagian shift malam. Situasi kerja penuh tekanan dan stres tak terhindarkan, membuat pekerja selalu berada tekanan setiap saat.

Hingga kini, Yahya masih belum bekerja lagi di perusahaan lain. Ia terpaksa mengambil tabungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari sembari mengawal proses advokasi ia dan teman – temannya. Menurut perkiraannya, tabungannya itu cukup untuk bertahan hidup selama tiga bulan, di tempat kos nya yang harganya lumayan terjangkau.

Yahya sendiri sudah merantau ke Jakarta dari tanah Ambon, sejak tahun 2013 dan sudah berpindah perusahaan sebanyak tiga kali. Namun, baru kali ini ia mengalami PHK dan punya kesempatan memperjuangkan hak bersama teman – temannya yang lain. Bersama SEMESTA, dengan bantuan hukum dari PBHI, Yahya bersama  teman – temannya masih mengatur langkah ke depan sebagai strategi memperoleh hak pesangon sesuai aturan hukum yang berlaku.

oleh Dian Septi Trisnanti 

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Pimpinan DPR Menolak Memberikan Perlindungan Bagi PRT?

Ajeng, seorang PRT di Jakarta, mengungkapkan rasa frustrasinya, “Sudah terlalu lama kami menunggu, 20 tahun.” Ia dan para PRT lainnya merasa janji-janji pimpinan DPR hanya omong kosong tanpa aksi nyata. Aksi ini dilakukan dengan membentangkan spanduk tuntutan serta aksi teatrikal yang menggambarkan kehidupan sehari-hari para PRT.

PARTISIPASI ANGGOTA, KUNCI PERJUANGAN

“Sebagai pengurus, kami bukanlah siapa-siapa tanpa dukungan anggota. Sebagai pengurus kami ingin anggota berpartisipasi dalam perjuangan, karena ini adalah kepentingan kita bersama,”. Begitulah ungkapan Sri

Mahasiswa Yogyakarta Melawan Politik ORBA

Rabu, 04 Februari 2015, Cakrawala Mahasiswa Yogyakarta, menggelar aksi di depan UGM tepatnya Bundaran UGM. Aksi ini mengangkat tema “Melawan Politik Orde Baru”. Isu ini

Mengenal Perempuan Korban dan Penyintas KDRT Melalui Badru (Darling) dan Lesti Kejora

Badru, hanya satu dari perempuan yang yakin bahwa suaminya melakukan kekerasan akibat kecanduan alkohol. Meski hampir setiap hari lebam membiru, setiap hari pula Badru menyangkal suaminya adalah pelaku kekerasan. Ia hadirkan sejuta dalih, alkohol. Sebagai istri, Badru berkeras menyembuhkan Hamza, suaminya dari kecanduan alkohol. Ia bahkan memesan racikan obat khusus yang dimasukkan diam – diam ke makanan yang dihidangkannya untuk Hamza. Apa yang terjadi? Badru kembali menerima pukulan bertubi – tubi, menambah deretan lebam di setian jengkal tubuhnya.

Beban Lembur dan Jam Kerja Panjang

Buruh perempuan lebih diminati oleh pengusaha khususnya di sektor padat karya ( garment –  textil dll) , sektor padat karya adalah sektor yang paling banyak