Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional, buruh-buruh perempuan di Cakung terus melakukan konsolidasi. Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) menggalakan berbagai pendidikan pada para buruh dengan menyelenggarakan berbagai forum.
Anggota Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia itu melakukan pendidikan seputar buruh dan koperasi. “Materi koperasi sejahtera FBLP dan siapa itu buruh,” kata Isrowati pada Selasa, 4 April 2017. FBLP sudah lebih setahun merintis Koperasi Sejahtera sebagai alternatif buruh dari jeratan utang renternir. Setelahnya, FBLP mengajak buruh-buruh yang belum berserikat untuk tergabung dalam aksi Hari Buruh 2017.
Menerobos Keterbatasan
Bagi buruh perempuan, meluangkan waktu untuk berserikat merupakan tantangan tersendiri. Ini karena buruh perempuan sering mendapatkan beban ganda, mengurus rumah dan bekerja. Menanggapi itu, FBLP terus giat dengan menggelar forum-forum yang mudah mereka jangkau. Mereka bahkan rela berpeluh menemui buruh dalam kelompok-kelompok kecil.
Diskusi-diskusi itu cukup membuahkan hasil. “Dari 8 orang yang hadir, dua merasa tertarik dan ingin bergabung dengan Koperasi Sejahtera dari FBLP,” tambah Parti.
Tidak hanya itu, federasi berlambangkan bintang kuning itu juga semakin giat menyambangi para buruh perempuan. Metode yang diambil juga bersifat partisipatif agar melibatkan buruh. “Metodenya baca bergantian , isi materi bareng-bareng, sesi sharing tentang pengalaman,” ungkap Isrowati. Alhasil, istilah pembicara diganti dengan fasilitator dalam acara pendidikan itu untuk menekankan proses partisipasi tersebut.
Membuka Pikiran dan Membangkitkan Perlawanan
Hingga berita ini ditulis, FBLP sudah menggelar setidaknya 7 acara pendidikan di berbagai tempat. Ketua Umum FBLP Jumisih mengaku diskusi-diskusi itu semakin membakar semangat perlawanan buruh perempuan melawan penindasan. “Ada aura positif yang terus berkembang setiap hari dalam rangka menyambut May Day tahun ini bukan semata-mata seremonial atau acara tahunan saja, tapi menjadi arena membangkitkan semangat juang,” ungkap Jumisih. Jumisih menambahkan FBLP akan terus melanjutkan dinamika diskusi-diskusi bahkan setelah hari buruh.
Tidak hanya itu, bertemu langsung dengan buruh-buruh juga meningkatkan kapasitas para fasilitator di FBLP. Pertemuan-pertemuan langsung juga terus menyuntikan semangat perlawanan. “Setiap kita untuk bertatap muka, mendengar setiap keluh kesah situasi pabrik, membuka pikiran kawan kawan, membangkitkan semangat perlawanan terhadap situasi ketidakadilan,” paparnya.