Banjir di Pintu Depan KBN Cakung. Foto oleh Dias
Banjir KBN, Banjir Tahunan
Hujan lebat selama dua hari berturut- turut (9 – 10 Februari 2015) membuat KBN Cakung terendam banjir. Ketinggian air mencapai sekitar 60 cm dan tak terhindarkan lagi, air masuk ke dalam pabrik, listrikpun mati. Akhirnya, sebagian besar dipulangkan dan keesokan harinya dinyatakan libur total.
Banjir KBN Cakung bukan hal aneh, karena terjadi hampir setiap tahun. Setiap banjir datang, listrik dipadamkan dari pusat untuk mengantisipasi terjadinya konsleting listrik. Di saat listrik padam inilah, buruh akhirnya dipulangkan. Biasanya buruh akan menarik nafas lega, lalu berburu-buruh pulang menyelamatkan harta benda dan keluarga yang kebanjiran di kosnya. Sejauh ini, bila listrik belum padam dan air belum masuk pabrik, buruh belum boleh pulang.
Ribuan Buruh Berdesak-desakan Masuk Kerja
Pada hari Rabu, 10 Februari 2015, banjir masih berlanjut. Kala pagi hari, karena hujan sangat deras, ribuan buruh berebut masuk ke pintu gerbang belakang KBN Cakung. Akibatnya desak- desakanpun tak terhindarkan. Mereka berusaha untuk bisa masuk kerja seperti biasa, padahal hujan masih deras dan KBN pun masih dalam keadaan banjir dengan ketinggian selutut orang dewasa.
Karena kejadian itu banyak buruh yang pingsan, tapi korban segera di bawa ke klinik terdekat. Reporter kami, Thienkoesna dan Cipit memantau kejadian tersebut. Sayang, kedua reporter kami tidak boleh masu k ke dalam kawasan.
Menjelang siang, pada pukul 11.00 WIB, buruh akhirnya diliburkan kembali karena KBN Cakung dan pabrik-pabriknya masih terendam banjir. KBN dinyatakan belum bisa beraktivitas kembali. Perusahaan menyatakan kerugian yang sangat besar karena bencana alam ini. Mungkin itu benar, tapi apakah perusahaan juga berpikir bahwa kami, buruh perempuan, juga merugi. Bahkan kerugian buruh perempuan lebih besar lagi karena hidup dalam keterbatasan ekonomi.
Padahal, buruh perempuan selalu memikirkan perusahaan. Buruh perempuan rela pergi pagi-pagi sekali untuk bekerja meski hujan lebat, bahkan rela berdesak-desakkan hingga jatuh dan terinjak-injak. Apakah perusahaan bertanggung jawab atas kejadian Rabu pagi yang mengakibatkan banyak korban pinsgan di pintu belakang KBN Cakung.
Oleh Sri Jumiati
Situasi Banjir KBN Cakung