Tolong
Biasanya aku datang sebulan sekali
Tapi kadang telat
Kadang sebulan dua kali
Kadang gakjelas
Kalian pasti kenal siapa aku
Nama panggilanku Upah
Beda orang bisa beda menyebutku
Bagi penguasa:
Aku disanjung sebagai penggerak ekonomi
Tapi juga dikutuk
Dianggap penghamba tinvestasi
Bagi pengusaha:
Aku disanjung jadi penambah untung
Ketika dipakai belanja merk mereka
Tapi aku juga dikutuk
Tak boleh lebih dari sekedar pelicin laba
NamakuUpah
Terkekang dalam ragam kutukan
Di antara pekerja dan keluarganya
Agar keringat terus menetes
HIngga besar laba pengusaha
Hingga gaji dan korupsi penguasa terbang tinggi
Sssstt !!
Lalu siapa aku bagi pekerja?
Lalu bagaimana pekerja garmen menganggapku?
Mereka bahkan tak boleh melihatku tumbuh
Besarku sama selalu
Bagi nenek dan cucu di pabrik yang sama
Di garmen, banyak perintah ada padaku
Tidak boleh dekat buruh hamil
Tidak boleh kenal buruh PHK
Tidak boleh urus keluarga buruh
Harus jauh di belakang jam kerja
Harus lebih kecil dibanding negeri lain
Harus siap mengecil karena padat karya
Tolong..tolong..
Para buruh tolonglah aku..
Upah ingin bebas dari kutukan
Upah mau menjawab semua kebutuhan
Dengan gandeng tangan kalian
Dalam derap barisan kalian
Tipar
September 2017