Search
Close this search box.

Terimakasih Ibu – Ibu Dialita

Malam musikal Ibu – ibu Dialita memberi beberapa hal yang ingin ku bagi kepada kawan-kawan pada Rabu 13 Desember 2017 lalu di Graha Bhakti Budaya

Sejarah adalah fakta atas kondisi suatu zaman Sehebat apapun rezim dengan keangkuhannya memporak-porandakan peristiwa agar tidak terlihat, agar tidak diketahui rakyat, namun sejarah tetap fakta yang akan terungkap. Penyelewengan terhadap sejarah bangsa, adalah penghianatan terhadap manusia dan generasi penerus. Tak ada satupun manusia yang dapat menghianati sejarah atas dirinya sendiri, apalagi sejarah sebesar bangsa kita.

Sesulit apapun kondisi yang terjadi pada zamannya, tetap ada asa, tetap ada harapan untuk bangkit. Ini dengan jelas dilakukan ibu-ibu di tahanan, dalam kondisi tertekan di tahanan, makanan yang jauh dari layak (nasi dari campuran menir dan pasir), tak boleh ada alat tulis, anak-anak yang depresi, mereka tetap berupaya melakukan upaya penguatan diri, bersosialisasi dengan tahanan yang lain, saling menguatkan dan memajukan, juga melakukan upaya pemulihan terhadap dirinya dan anak-anak.

Seni itu tiada batas, bahkan di balik terali besi sekalipun. Belasan tahun tubuh terpenjara tanpa keadilan, namun seni tetap tercurah dengan sempurna.

Terimakasih kepada ibu-ibu Dialita,
Atas pengetahuan yang sudah dibagi kepada kami.
Semoga sehat selalu.

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

kisah kerja

hmm.. ada ceria di tempat kerja saat teman berbagi cita-cita saat terbahak karena tingkah jenaka ingat kan, saat ada senyum dalam lelah kita itu? kisah

PHK Itu Akhirnya Kutemui Juga

Hampir 12 tahun aku bekerja di salah satu perusahaan di KBN Cakung. Dengan latar belakang pendidikan yang tidak tinggi, aku mendapatkan pekerjaan menjahit sesuai keahlianku.

TOLONG

Tolong   Biasanya aku datang sebulan sekali Tapi kadang telat Kadang sebulan dua kali Kadang gakjelas Kalian pasti kenal siapa aku   Nama panggilanku Upah

“KDRT Berujung Femisida, Bagaimana Melawannya?” 

Femisida atau pembunuhan atas dasar kebencian pada perempuan terjadi karena tingginya ketimpangan relasi kuasa antara laki laki dan perempuan. Dalam hal ini, banyak kasus femisida terjadi dengan diawali KDRT. Namun, adanya kecenderungan masyarakat menganggap KDRT sebagai “masalah rumah tangga masing-masing” dan bahkan “aib dalam rumah tangga” menyebabkan banyak kasus femisida tak dapat dicegah. Tingginya pengabaian akan peringatan KDRT yang dapat berdampak lebih jauh pada terbunuhnya perempuan menjadi salah satu penyebabnya.