Search
Close this search box.

“TANYA”

Hari ini aku hanya boleh bertanya, susah kan? Disuruh ngomong tapi harus semua berupa pertanyaan, repot kan? Susah kan itu?

Boleh aku mulai? Apa kabar, semua? Sudah makan? Sudah tahu namaku Sultinah? He..he.. lalu, hari ini sudah berapa pertanyaan kalian miliki? Pertanyaan tentang apa? Tentang kebutuhan anak? Kebutuhan suami? Sudah berapa pertanyaan tentang kebutuhan sendiri?

Siapa bilang bertanya itu mudah?

Aku sendiri, sejak kapan ya susah bertanya? Waktu kanak-kanak sepertinya mudah ya bertanya? Pasti kita para ibu yang paling setia dampingi pertanyaan anak, ya kan? Nah.. sejak masuk sekolah, terus bertambah umur, dewasa, malah susah bertanya, ya kan? Apa karena sibuk cari jawaban ya, sampai kita susah bertanya? Apalagi di pabrik, berani bertanya bisa beresiko, ya kan?

Siapa yang menang coba, pemilik jawaban atau pembuat tanya? Mana banyak kita pilih sebagai buruh perempuan, menjadi penanya atau penjawab? He.. he.. aku coba sekarang ya? Hayo.. ini gambar apa? Coba, kalian pemilik jawab atau aku yang punya tanya, siapa menang? Gambar apa ini? Yakin? Nah, menang aku kan, kalau kubilang ini kodok? Mau lihat lagi? Kodok atau kuda?
Capek aku.. kalian gak capek?

Jadi buruh perempuan, bagaimana ya membawa pertanyaan ke pabrik?

Bos, bos kan orang baik katanya, tapi kenapa ya perusahaan bisa maju, kok hidup saya miskin terus? Sebenarnya harga baju jahitan saya berapa sih? Kenapa sih bos, menjahit gak dianggap skill? Bos sendiri bisa jahit gak? Kenapa sih kipasnya kurang? Kenapa toilet kurang?

Coba, itu pertanyaan belum sampai 10, tapi siapa berani membawanya ke pabrik? He..he.. seperti saya ya, pada takut ya?
Siapa bilang bertanya itu mudah?

Tapi kalau berhenti tanya, mau jadi apa dunia ini? Bukankah anak kita maju karena bertanya saat kecil? Kayak begini.. coba ini gambar apa? Jangan salah lagi, gambar apa? Gambar ibu hamil, kan?

Itulah kekuatan tanya, hebat kan? Tapi, kalau belum bisa membawa tanya ke pabrik, lalu kemana kita bertanya?
Kita buruh perempuan akan membangun tanya, dan salah satunya kita bawa ke Sekolah Buruh Perempuan, setuju?

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Presiden Jokowi dan Ketua DPR RI Puan Maharani, Bersuaralah!

Sudah sejak 19 tahun lalu RUU PPRT diperjuangkan di DPR RI, dan telah 2,5 tahun tertahan di meja Pimpinan DPR agar menjadi RUU Inisiatif DPR. Maka, Koalisi Sipil untuk UU PPRT di Jakarta dan di 8 kota akan mengadakan
Aksi SERENTAK RABUAN
PAYUNG DUKA SERIBU IBU PRT INDONESIA

Arjuna  VS  Srikandi

 Oleh: Thin Koesna Siapakah Srikandi? Perempuan yang selain cantik juga gagah perkasa?  Sepengetahuanku nama Srikandi  adalah sesosok tokoh Perempuan tangguh, berwibawa, berparas cantik, alias  feminim,pintar

Buruh Senang Belajar Seni

Lami dan beberapa mahasiswa dari KP FMK sedang membuat sandiwara radio  Oleh Lami atau Lamoy Farate  Awal Mengenal dan Belajar Seni  ‘’Setiap orang adalah seniman,dimana

Bekerja dan Mogok untuk Hidup

Voni. Ketika Berkunjung ke Taman Baca Anak  Bekerja, Jalan Keluar Dari Himpitan Ekonomi Menjadi buruh KBN Cakung sudah menjadi keinginan saya, jadi saya pun mencari

Jaminan Sosial untuk Perempuan

Oleh: Dian Septi Trisnanti Malam itu, pelataran taman Fatahilah, Kota Tua tampak gemerlap dengan lampu temaram berwarna pelangi. Di setiap sudut sekumpulan anak muda menebar