Sulitnya Belajar di Dunia Maya

Tahun 2020 adalah tahun yang banyak sekali musibah dan cobaan yang menerpa Indonesia. Tidak hanya di negeri kita, tapi di semua penjuru dunia.

Di pertengahan bulan Februari,Indonesia mendapatkan musibah penyakit yang berawal di negeri China, yaitu merebaknya virus covid-19 atau virus corona. Penyakit ini sangat cepat sekali menyebar ke penjuru dunia dan banyak merugikan masyarakat. Guna memutus rantai penyebaran, pemerintah menganjurkan untuk sosial distancing atau jaga jarak. Semua dianjurkan work from home dan kegiatan belajar mengajar pun di dalam rumah.

Salah satunya adalah saya sebagai pelajar yang harus belajar di rumah dan selalu mengerjakan tugas – tugas sekolah di rumah melalui media online atau sebuah aplikasi yaitu google class room. Pembelajaran online ini sudah berlangsung hampir 4 bulan, yang awalnya saya libur karena ada ujian sekolah untuk kelas 12 dan akhirnya keterusan sampai sekarang.

Pembelajaran online yang kami jalani adalah semua siswa diberikan tugas oleh setiap guru mata pelajaran. Jadi, siswa diberikan tugas minimal dua tugas dari satu mata pelajaran dan setiap hari ada tiga mata pelajaran yang harus dikerjakan. Belakangan ini, kami diharuskan untuk memfoto hasil belajar dengan menggunakan seragam sekolah lengkap. Saya sebagai siswa ingin pembelajaran selama di rumah tidak berakibat pada tertinggalnya pelajaran.

Saya harus jujur, pembelajaran di sekolah jauh lebih efektif, lebih fokus dan lebih mudah mengerti daripada belajar secara online. Kenapa? tentu saja karena menurut saya, dengan belajar di sekolah, siswa bisa memperhatikan guru menerangkan sebuah materi dan diawasi betul – betul. Tetapi kalau belajar di rumah, kami susah untuk mengerti sebuah materi karena jarang sekali diberi sebuah penjelasan secara langsung, terkait suatu materi, yang mana kami hanya diberi tugas dan disuruh langsung kerjakan dan mengirimkannya ke google classroom. Demikianlah menurut saya perbandingan belajar di rumah dan di sekolah. Tapi, mau tidak mau kami harus tetap diberikan
materi pelajaran, supaya tidak tertinggal pelajaran dan harus mengikuti anjuran pemerintah.

Pada bulan ini, akan ada ujian untuk kenaikan kelas. Jika pemerintah sudah menganjurkan untuk kembali masuk sekolah, kami akan mengadakan ujian kenaikan kelas di sekolah. Namun, bila masih belum dianjurkan untuk masuk sekolah, kami terpaksa ujian kenaikan kelas di rumah kembali yaitu melalui aplikasi goggle classroom.

Oleh Rifky

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Suara Buruh Edisi 30 November 2015

Suara Buruh Edisi 30 November mengupas tentang KPP  (Konferensi Perempuan Pekerja) II yang diadakan 29 November 2015 Facebook Comments Box

Aku dan Kartini

Aku (seperti halnya perempuan di manapun berada) dan Kartini secara pragmatis sama-sama perempuan. Kita hanya berbeda status sosial. Tapi penderitaan yang dialami semua perempuan sejak kematiannya sampai kepada hari ini tidak berubah.

Besi dan Baja

Berteman dengan besi dan baja, melampaui malam nan pekat Beriring dengan denting besi bersentuhan, berteman peluh dan keringat Menjemput matari pagi muncul dari ufuk timur,

Cerita Kekerasan Seksual di Diskusi Hunian

  Tulisan ini dibacakan di Panggung Buruh Melawan Kekerasan Seksual yang diselenggarakan oleh FBLP dan Radio Marsinah pada 30 November 2014, di Disnakertrans Jakarta Utara.

BURUH PEREMPUAN KBN, NASIBMU KINI

Sejak sore, Jakarta kita di guyur hujan, langit gelap, dingin, karena hujan tak kunjung reda. Jam 20.03 bergegas saya ke sekretariat FBLP, Gg. Mona. KWK