Search
Close this search box.

Surat Untuk Pengusaha Hansae

Dear Pengusaha Hansae yang terhormat,

Kami adalah pekerjamu,
Bertahun- tahun kami mengabdi dengan loyalitas yang sangat tinggi
tanpa banyak mengeluh
Dari keringat kami pabrik mu bisa bertambah

Tapi inikah balasanmu,
Hanya air mata dan kecewa yang kami dapat

Di bulan ramadan ini,
Kau rampas kebahagiaan kami
Kau curi hak-hak kami,
Kau hempaskan kami, seperti sampah
Kau tutup pabrik mu dengan skenario merugi.
Ini hanya akal bulusmu, agar kau tidak memberikan kewajiban mu.

Dear Hansae,
Kami rela berpanas-panasan,
Menahan lapar dan haus karena puasa,
Berdiri depan gedung pabrik mu
Dengan harapan ada perubahan dari keangkuhanmu

Tapi ternyata kau tidak punya hati.
Kami hanya ingin anak – anak kami, orang tua kami, keluarga kami, bisa tersenyum, tertawa, seperti yang lainnya

Kami hanya ingin dimanusiakan.
Buatmu hak kami mungkin hanya deretan angka,
Tapi buat kami, itu sangat berarti.
Kami tidak bermimpi punya mobil mewah, rumah megah atau barang mewah lainnya,
Kami hanya ingin hak kami

Dear Hansae…
Masih adakah sisa keadilan buat kami, rakyat kecil, pekerja buruh yg berusaha tuk bertahan hidup.

Siapa yg mau mendengar suara kami, Memandang kami sebentar saja dan ikut merasakan apa yang kami rasa.

Oleh Anggi

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Wartawan Papua Raih Penghargaan Jurnalisme

“Keputusan Victor Mambor buat pulang ke tanah kelahiran bapanya, dan membela hak orang asli Papua, lewat jurnalisme,serta tabah hadapi intimidasi demi intimidasi, membuat para juri sepakat bahwa dia sebuah keberanian dalam jurnalisme,” kata Andreas Harsono dari Yayasan Pantau.

Memaknai Kemerdekaan yang Sesungguhnya

Bangsa Indonesia tengah merayakan peringatan hari kemerdekaan yang ke 76 tahun. Sebuah peristiwa yang sangat bersejarah dalam pertarungan sebuah bangsa untuk mendirikan Negara Republik yang

Hidup, Tak Cukup Bertahan (2)

Muh Sanatiyusuf terlibat aksi demonstrasi di KBN Cakung  Oleh Muh Sanatiyusuf  Diintimidasi, Melawan dan Memilih Keluar Kerja Sementara itu, kedua kawan yang kami bela tak

Murray, Williams finish on top at Sony Open

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa

Buruh Perempuan Melawan Pingitan Kerja

Pingit, budaya yang melarang perempuan aktif di sektor publik, ternyata masih ada hingga zaman modern. Budaya ini kembali muncul di zaman modern dalam bentuk belenggu