Dear Pengusaha Hansae yang terhormat,
Kami adalah pekerjamu,
Bertahun- tahun kami mengabdi dengan loyalitas yang sangat tinggi
tanpa banyak mengeluh
Dari keringat kami pabrik mu bisa bertambah
Tapi inikah balasanmu,
Hanya air mata dan kecewa yang kami dapat
Di bulan ramadan ini,
Kau rampas kebahagiaan kami
Kau curi hak-hak kami,
Kau hempaskan kami, seperti sampah
Kau tutup pabrik mu dengan skenario merugi.
Ini hanya akal bulusmu, agar kau tidak memberikan kewajiban mu.
Dear Hansae,
Kami rela berpanas-panasan,
Menahan lapar dan haus karena puasa,
Berdiri depan gedung pabrik mu
Dengan harapan ada perubahan dari keangkuhanmu
Tapi ternyata kau tidak punya hati.
Kami hanya ingin anak – anak kami, orang tua kami, keluarga kami, bisa tersenyum, tertawa, seperti yang lainnya
Kami hanya ingin dimanusiakan.
Buatmu hak kami mungkin hanya deretan angka,
Tapi buat kami, itu sangat berarti.
Kami tidak bermimpi punya mobil mewah, rumah megah atau barang mewah lainnya,
Kami hanya ingin hak kami
Dear Hansae…
Masih adakah sisa keadilan buat kami, rakyat kecil, pekerja buruh yg berusaha tuk bertahan hidup.
Siapa yg mau mendengar suara kami, Memandang kami sebentar saja dan ikut merasakan apa yang kami rasa.
Oleh Anggi