Surat Untuk Pengusaha Hansae

Dear Pengusaha Hansae yang terhormat,

Kami adalah pekerjamu,
Bertahun- tahun kami mengabdi dengan loyalitas yang sangat tinggi
tanpa banyak mengeluh
Dari keringat kami pabrik mu bisa bertambah

Tapi inikah balasanmu,
Hanya air mata dan kecewa yang kami dapat

Di bulan ramadan ini,
Kau rampas kebahagiaan kami
Kau curi hak-hak kami,
Kau hempaskan kami, seperti sampah
Kau tutup pabrik mu dengan skenario merugi.
Ini hanya akal bulusmu, agar kau tidak memberikan kewajiban mu.

Dear Hansae,
Kami rela berpanas-panasan,
Menahan lapar dan haus karena puasa,
Berdiri depan gedung pabrik mu
Dengan harapan ada perubahan dari keangkuhanmu

Tapi ternyata kau tidak punya hati.
Kami hanya ingin anak – anak kami, orang tua kami, keluarga kami, bisa tersenyum, tertawa, seperti yang lainnya

Kami hanya ingin dimanusiakan.
Buatmu hak kami mungkin hanya deretan angka,
Tapi buat kami, itu sangat berarti.
Kami tidak bermimpi punya mobil mewah, rumah megah atau barang mewah lainnya,
Kami hanya ingin hak kami

Dear Hansae…
Masih adakah sisa keadilan buat kami, rakyat kecil, pekerja buruh yg berusaha tuk bertahan hidup.

Siapa yg mau mendengar suara kami, Memandang kami sebentar saja dan ikut merasakan apa yang kami rasa.

Oleh Anggi

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Celia Sanchez

Celia Sanchez adalah salah satu dari sekian pejuang perempuan dalam revolusi Kuba menggulingkan diktator bernama Batista. Celia adalah salah satu pejuang perempuan Kuba yang punya

“KDRT Berujung Femisida, Bagaimana Melawannya?” 

Femisida atau pembunuhan atas dasar kebencian pada perempuan terjadi karena tingginya ketimpangan relasi kuasa antara laki laki dan perempuan. Dalam hal ini, banyak kasus femisida terjadi dengan diawali KDRT. Namun, adanya kecenderungan masyarakat menganggap KDRT sebagai “masalah rumah tangga masing-masing” dan bahkan “aib dalam rumah tangga” menyebabkan banyak kasus femisida tak dapat dicegah. Tingginya pengabaian akan peringatan KDRT yang dapat berdampak lebih jauh pada terbunuhnya perempuan menjadi salah satu penyebabnya.

Ancang – Ancang

Kau bilang order sepi Kami buruh dipaksa ikut rugi Kamu bilang buyer hengkang Maka kami harus rela ditendang Tapi kau selalu diam ketika laba besar