Search
Close this search box.

Hunian Buruh

[Best_Wordpress_Gallery id=”3″ gal_title=”Hunian Buruh”]

Aroma udara yang lembab menyeruak di sepanjang jalan pemukiman buruh di sekitar KBN Cakung (Kawasan Berikat Nusantara Cakung. Beragam aktivitas beradu, berbaur menjadi satu. Buruh perempuan yang sedang mengasuh anak, bercengrama dengan tetangga, anak-anak bermain hingga langkah kaki kuda.

Hunian Buruh ini termasuk kumuh, dalam artian tidak sehat dan tidak layak tentu saja. Masih ada yang lebih kumuh, dan jumlahnya banyak tiada tara di Ibu Kota. Bertarung dengan banjir dan padatnya aktivitas kerja penuh peluh keringat.
Tapi roda kehidupan toh pada akhirnya harus berjalan, terus maju dan bergerak.

Foto: Atin
Teks: DST

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Polemik Tunjangan Hari Raya: Masalah Tahunan yang Terus Berulang

Nisa (buruh sekaligus Pengurus Basis FSBPI PT. Wahyu Bina Mulia di makassar yang bergerak dalam industri pengolahan ikan laut) menceritakan kondisi pada saat ini di perusahaannya terkait Tunjangan Hari Raya. Nisa mengatakan bahwasanya perusahaan tempat ia bekerja setiap tahunnya memberikan Tunjangan Hari Raya akan tetapi Tunjangan Hari Raya yang diberikan perusahaan tempat ia bekerja tersebut hanya berupa “bingkisan” senilai Rp 1.000.000

Anakku dan Lima Sila

Kenapa kisah emak, tak sama dengan pelajaran sekolah? Begitu gugat anakku, kelas 3 SD Aku kerja garmen, suamiku sopir truk Anakku merasa dibuat bingung Saat

SERUAN PERJUANGAN UNTUK MAHASISWA MAKASSAR.

Kekerasan yang dilakukan polisi terhadap perjuangan mahasiswa bukan hal baru, jangan mengeluh, jangan takut…! Berita ini telah terkabarkan keseluruh mahasiswa di indinesia, gelombang solidaritas dari