Search
Close this search box.

Hari Perempuan Internasional, Kibarkan Bendera Marsinah

Hari Marsinah tahun 2013

Untuk hari perempuan internasional, untuk marsinah yang pemberani

menuju Obor Marsinah, FBLP dan marsinah fm mengundang untuk mengibarkan bendera marsinah.

Minggu, 9 Maret 2014
jam 2 siang (setelah panggung suara warga)
di Bundaran HI

Marsinah, pejuang upah
tonggak demokrasi
korban militer orde baru
korban kekerasan seksual
rakyat biasa yang luar biasa
dibunuh, dibuang, kasusnya dibuat buntu

Marsinah; Pejuang rakyat, pejuang buruh

Jadikan marsinah pahlawan, jadilah rakyat pemenang

Selanjutnya, kibarkan bendera marsinah di depan rumahmu, di depan kontrakanmu

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Pameran Foto HUT ke-30 AJI: Potret Dampak Negatif Proyek Strategis Nasional (PSN)

Foto-foto yang dipamerkan merupakan hasil liputan mendalam dari tiga daerah, yaitu Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Jawa Barat. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah milik Kartika Anwar berjudul ‘Proyek IKN Dikebut, Warga Pemaluan Krisis Air Bersih’, yang menggambarkan sulitnya akses air bersih bagi warga di sekitar proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru.

UPAH

    Setiap  tahun  pemerintah  mempertimbangkan Lalu  menetapkannya Menuliskannya  surat  keputusan Agar  di  ketahui  dan  di patuhi   Setiap tahun pengusaha  dan  apindo  di  sibukan

Wartawan Papua Raih Penghargaan Jurnalisme

“Keputusan Victor Mambor buat pulang ke tanah kelahiran bapanya, dan membela hak orang asli Papua, lewat jurnalisme,serta tabah hadapi intimidasi demi intimidasi, membuat para juri sepakat bahwa dia sebuah keberanian dalam jurnalisme,” kata Andreas Harsono dari Yayasan Pantau.

Mencari Kehadiran Ibu Menteri Ketenagakerjaan

Oleh: Dian Septi Trisnanti (Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia/FSBPI)   Beberapa saat lalu, Ibu Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, menyatakan upah buruh rata –

1000 Perempuan Mencari Mbak Puan

Kami semua adalah PRT, kami semua adalah para perempuan yang tidak akan berhenti jika para perempuan lain terdiskriminasi, dilecehkan dan dilukai. Kami berdiri bersama para PRT, karena melukai PRT sama saja melukai kami,” kata Mutiara Ika.