Oleh *Martin
Buruh Volstek Menuntut Keadilan Ke Mabes Polri
Hari Senin (29/4), kawan-kawan FSPASI (Federasi Serikat Pekerja Antar Sektor Indonesia) PT. Voksel Electric yang berlokasi di Bogor melakukan aksi di Markas Besar Polisi RI (Mabes Polri) Jakarta Selatan. Aksi ini tidak hanya diikuti oleh kawan-kawan FSPASI saja, namun juga dari dari berbagai serikat buruh lainnya. Walaupun dalam kondisi cuaca panas dan kondisi badan yang lelah, namun kawan-kawan masih bersemangat untuk aksi. Sebelum melakukan aksi di Mabes Polri Jakarta Selatan, kawan-kawan melakukan aksi lainnya di beberapa tempat.
Sebelumnya, pada hari Rabu (24/6), kawan-kawan FSPASI PT. Voksel Electric melakukan konsilidasi hari ke-2 untuk mogok kerja dan unjuk rasa di PT. Voksel Electric. Ketika kawan-kawan dari PT. Voksel Electric melakukan unjuk rasa hari ke-2, seperti aksi sebelumnya, kawan-kawan kembali dihadang oleh para pemuda yang menggunakan seragam organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila. Berbeda dengan aksi sebelumnya, kali ini kawan-kawan PT. Voksel Electric dihadang lebih jauh dari aksi sebelumnya (kira-kira 200 m dari pintu gerbang perusahaan) oleh para pemuda yang tergabung dalam ormas PP.
Sempat terjadi adu mulut antara korlap aksi dan polisi, kemudian para massa PP bergerak maju ke arah massa buruh untuk membubarkan kawan-kawan yang akan melakukan unjuk rasa. Kawan-kawan buruh bersikeras untuk tidak membubarkan diri mereka. Akhirnya, para kawan bruuh dilempari oleh batu dan ada juga yang digebuk dengan kayu dan bambu. Selain itu, massa PP juga membawa senjata tajam untuk menakut-nakuti para buruh. Para polisi yang seharusnya bertindak untuk mengamankan situasi tersebut hanya berdiri, menonton dan membiarkan massa PP bertindak sewenang-wenangnya kepada massa aksi.
Peristiwa ini menimbulkan jatuhnya korban luka-luka, dari luka parah hingga luka ringgan, dari pihak massa aksi. Beberapa korban diantaranya adalah JH (terdapat luka di perut bawah sebelah kanan), A (terdapat luka di pundak sebelah kiri), TD (luka di dada sebelah kiri), AS (luka di tangan kiri), YR (luka di tangan kiri), OS (lecet di kepala), RS (memar pipi kanan), DB (luka di dada sebelah kiri) dan SK (kepala bocor 5 jahitan). Sebelumnya, ormas PP juga mendatangi dan melakukan sweeping di rumah-rumah buruh PT. Voksel Electric.
Kepolisian Ada Untuk Siapa?
Aksi yang dilakukan di Mabes Polri Jakarta Selatan menuntut agar polisi tidak lagi mengulangi kesalahan seperti ini. Polisi seharusnya mengamankan dan melindungi para massa aksi yang diserang oleh massa PP. Selain itu, mereka juga menuntut agar kepala kepolisian di wilayah Bogor dan Cilengsi diturunkan karena tidak melakukan tugasnya untuk melindungi masyarakat dengan baik.
Para polisi yang memiliki visi dan misi untuk mengayomi masyarakat tidak bertindak apa-apa. Mereka hanya berdiri dan diam ketika para kawan-kawan buruh yang sah secara undang-undang melakukan aksi unjuk rasa dipukuli dan dibubarkan oleh para preman. Apakah para polisi tidak mampu lagi menjadi teman dan pelindung masyarakat? Apakah para polisi takut kepada para preman yang melakukan tindak kekerasan? Atau ada oknum di balik peristiwa ini yang membuat para polisi menjadi boneka bayaran yang mampu dikendalikan agar tidak melakukan tindakan apa-apa ketika melihat rakyatnya dilukai?
Polisi yang seharusnya menjadi kawan masyarakat ternyata bisa menjadi lawan masyarakat. Semoga peristiwa ini tidak terulang lagi. Kepercayaan kawan-kawan buruh ternyata dinodai oleh para pembela keamanan masyarakat. Semoga, pimpinan tertinggi kepolisian memberikan tindakan yang tegas kepada para bawahannya yang bisa dijadikan boneka oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan harta kekayaan.