Cerita Si Pitung mengudara di bilangan Semper dan Cakung pada Rabu, 29 Maret 2017. Penyiar Marsinah FM Sobeng membacakan cerita rakyat Betawi itu untuk pendengar radio komunitas tersebut.
Siaran itu adalah yang pertama dalam tiga bulan terakhir bagi radio yang dikelola Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP-KPBI) tersebut. Radio komunitas itu sempat tiarap karena persoalan teknis. Wakil Koordinator Marsinah FM Ari Widiastari menjelaskan alat siar rusak karena para penyiar sebelumnya tidak tahu tentang dunia penyiaran. Selain itu, pemancar memang sudah waktunya diganti karena persoalan usia.
“Kami para kru dan penyiar yang berangkat dari perempuan-perempuan buruh yang biasa menjahit. Kami hanya otodidak cara belajarnya,otak atik sendiri, betulin sendiri, jadi ya gitu kadang gampang error entah itu mixer-nya, komputernya,” katanya.
Ari mengaku ia senang Marsinah FM dapat bersiaran lagi. Ini menyusul selesainya perbaikan pemancar. “Seneng rasanya bisa bersiaran lagi, setelah hampir 3 bulan lamanya pemancar Marsinah FM,” terang perempuan yang bekerja di pabrik tusuk gigi ini.
Setelah perbaikan ini, kru Marsinah FM berencana untuk kembali menghidupkan acara-acara. Ari menyebutkan radio dengan slogan “Dari Perempuan Buruh untuk Kesejahteraan dan Kesetaran itu siap kembali menyapa pendengar. “Ternyata tdk kalah terharunya lagi ada salah satu pendengar dan menggemar dangdut asik yg merasa kehilangan ketika kami tdk bersiaran,” tuturnya.
Marsinah FM saat ini tengah menata para penyiar. “Dengan mendata lagi temen2 yang biasa bersiaran,kami juga membuka kembli siapa teman-teman buruh perempuan yg ingin bersiaran,” imbuh Ari.
Tidak hanya menghidupkan siaran, Marsinah FM juga akan semakin menggencarknan produk lainnya. “Kami mau menghidupkan berita audio dan video,” ungkap Koordinator Marsinah FM Dian Septi. Selain itu, berbagai rubrik talkshow ada di radio komunitas itu di antaranya adalah Union yang membahas dinamika organisasi, Cermin yang membahas persoalan gender, dan Hak dan Hukum serta hiburan lagu dangdut dan India.