Search
Close this search box.

DIALOG KP-KPBI : MENDENGARKAN SUARA ANGGOTA

Rapat Akbar Karawang/foto:Mulyadi -FBTPI

Oleh Kholidi dan tim liputan Marsinah FM 

Ada satu konsep berbeda yang ditemui dalam rapat akbar di Karawang pada Minggu (20/9) yang bertempat di GOR Adiarsa Karawang.  Riki Hermawan, Salah satu panitia dari Serikat Buruh Kerakyatan yang hadir dalam acara itu menjelaskan bahwa konsep dialog sengaja dipilih untuk mencoba konsep acara yang berbeda. Para pimpinan menyampaikan paparan berkaitan dengan berbagai isu dan anggota memberikan tanggapan secara terbuka.

Pandangan 6 Pimpinan Federasi

Kholidi (Ketua Bidang Organisasi dan rekrutmen Pimpus FSP2KI) yang tampil mewakili FSP2KI duduk di kursi panelis bersama 5 pimpinan federasi lainnya. Kholidi, membuka tema dialog dengan isu mengenai kebebasan berserikat  yang hingga saat ini masih menjadi hambatan bagi buruh. Lebih lanjut, Kholidi menyampaikan contoh kasus yang dihadapi oleh buruh PT. Daya Cipta Kemasindo (DCK) Karawang yang saat ini sedang mengalami hambatan dalam berserikat.

Tercatat para pengurus SP. DCK dan 2 vendornya mengalami pemecatan, dimutasi dan bahkan dilarang memasuki area pabrik karena membentuk serikat di tempat kerjanya. Bambang Tambora, Korwil FSP2KI Jawa Barat menyampaikan data terkait dengan berbagai pelanggaran yang dilakukan perusahaan, antara lain : upah dibawah UMK, K3 yang buruk, sistem kerja kontrak dan outsourcing yang melanggara UU 13 tahun 2003.

Perlu diketahui, sebelum rapat  akbar, ratusan massa aksi dari KP-KPBI yang juga hadir dari Bekasi dan Jakarta memadati pintu gerbang PT. DCK untuk mendesak permasalahan di perusahaan agar segera diselesaikan. Tidak ada satupun pimpinan perusahaan yang menemui massa aksi, tetapi petisi ajakan berunding sudah disampaikan.

Menutup presentasinya dalam dialog tersebut, Kholidi menegaskan bahwa FSP2KI akan bersepakat dengan segala upaya untuk membangun persatuan demi terwujudnya kekuatan yang lebih besar bagi gerakan buruh nasional.

Sementara, Ketua Umum FSPBI (Federasi Serikat Pergerakan Buruh Indonesia), Sohari menyampaikan pentingnya buruh supaya bersikap jujur bahwa dirinya tertindas. Seringkali, buruh tak mau jujur bahwa dirinya tertindas sehingga tak mau bersatu melawan penindasan. Dalam hal ini, KP – KPBI (Komite Persiapan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia) hadir untuk meyakinkan kaum buruh bahwa persatuan itu penting sekaligus menyatukannya dalam satu wadah.

buruh-perempuan2
Buruh perempuan melawan penangguhan upah

“Buruh perempuan juga ingin belajar hukum, ingin maju, karenanya berilah kesempatan dan ruang sebesar-besarnya pada buruh perempuan. Saya meminta kepada kawan-kawan lelaki di sini untuk legawa membantu pekerjaan rumah tangga sebagai pekerjaan bersama agar para istri juga bisa belajar hukum, belajar ekonomi politik, belajar banyak hal untuk maju.”  

Seruan Jumisih, Ketua Umum FBLP (Federasi Buruh Lintas Pabrik) disambut dengan tepuk tangan ribuan peserta rapat akbar. Jumisih melanjutkan, para suami penting mendukung istrinya maju karena buruh perempuan mengalami ketertindasan ganda yakni di pabrik dan di ranah domestik. Dimana, pekerjaan domestik ditempatkan sebagai takdir kaum perempuan. Karenanya, buruh perempuan lebih punya sedikit waktu untuk berorganisasi.  KP KPBI pun mesti punya peran lebih dan menjadi pelopor dalam membela buruh perempuan, memajukan buruh perempuan, memberi kesempatan buruh perempuan menjadi pemimpin di setiap tingkat di konfederasi.

Soal persatuan, ungkap Jumisih, artinya buruh sadar secara fisik dan pikiran terlibat dalam setiap kerja nyata persatuan, dari yang terkecil hingga yang paling besar. Ada dua hal yang paling ditakutkan penguasa dan pemodal, yaitu ketika buruh cerdas dan buruh memahami pentingnya solidaritas (persatuan). Ketika sudah memiliki dua hal ini, kekuatan buruh berlipat ganda. Itulah mengapa pemodal dan penguasa selalu berupaya memecah belah kekuatan buruh. Di sinilah, KP KPBI muncul sebagai wadah penyatu buruh.

Tentang persatuan, Ilhamsyah, Ketua Umum FBTPI (Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia) menyampaikan upaya persatuan terus ada dan selalu dicoba meski menemui banyak rintangan. Sekarang ini, FBTPI dan serikat lain mencoba membangun alat persatuan dalam satu konfederasi tanpa memandang besar atau kecil serikat tersebut.

“Kita semua berangkat dari yang kecil”  ucap Ilhamsyah atau yang sering disebut Boing. Persatuan, lanjut Boing, yang dibangun KP – KPBI adalah persatuan yang menyentuh akar rumput. Itulah mengapa KP KPBI memprogramkan rapat akbar bersama dimana setiap serikat memobilisasi anggotanya agar kesadaran bersatu juga meluas dan mengakar di kalangan anggota. Dengan persatuan, buruh bisa saling membantu dan bersolidaritas, karena melawan sendiri – sendiri sudah pasti tidak bisa dan kalah. Ambil contoh anggota FBTPI di PT. KMDI yang berjumlah 30 orang dan terakhir memenangkan tuntutannya. Bila 30 buruh PT. KMDI berjuang sendiri, belum tentu menang, tapi berkat solidaritas dari berbagai serikat buruh yang datang setiap hari dalam pemogokan buruh PT. KMDI, kemenangan bisa diraih. Itulah pentingnya persatuan hingga ke level akar rumput.

karawang 3
SERBUK Honda, melawan union busting

Heryanto, Departemen Pengembangan Organisasi Serbuk (Serikat Buruh Kerakyatan) juga menyampaikan hal yang serupa. Roadshow rapat akbar adalah bentuk dari persatuan yang efektif. Buruh yang tertindas oleh sistem kapitalisme selalu butuh persatuan yang kuat. Roadshow rapat akbar adalah salah satu bentuknya.

Namun sayang, di saat butuh persatuan, hingga kini masih saja ada pimpinan SB/SP yang ikut menindas buruh, juga anggotanya. Hal inilah yang terjadi di Honda, dimana Serbuk Honda mengalami pembrangusan serikat, yang mana serikat terdahulu terlibat di dalamnya. Berulang kali surat pengunduran diri ke serikat lama dikirimkan tetapi selalu dinyatakan kadaluarsa. Kadisnaker Karawang juga terlibat dengan tidak memberikan surat pencatatan, dengan alasan tidak memenuhi etika. Padahal semua persyaratan hukum telah terpenuhi. Serbuk Honda adalah simbol perlawanan bahwa berserikat merupakan hak konstitusi buruh yang tak boleh dilanggar.

“Dan kita butuh Partai Alternatif” Seru Anto dari FPBI (Federasi Perjuangan Buruh Indonesia). Selain sebuah konfederasi, menurut Anto, buruh butuh Partai Politik alternatif yang menjadi alat efektif untuk melawan sistem kapitalisme.

Selain ke 7 pimpinan Federasi, hadir Rieke Dyah Pitaloka, anggota komisi IX yang hadir untuk memaparkan proses yang sudah ia lalui terkait kasus pembrangusan serikat terutama, di Honda.

Suara Anggota, Suara Serikat

Kini, giliran anggota bersuara dan mengeluarkan uneg – unegnya, sesi pun dibuka. Beberapa anggota siap dengan beragam pertanyaan.

Ari Suseno, buruh PT. Honda
Ari Suseno, buruh PT. Honda

Ari, anggota Serbuk, menagih kepada Rieke, terkait pembrangusan serikat di Honda. Perusahaan men’skors’ buruh yang bergabung ke Serbuk, upahnya hanya dibayar 75% dan Kadisnaker Karawang tak mengeluarkan pencatatan dengan alasan tak punya etika.

Dedy, anggota FPBI, menanyakan kepada Ilhamsyah, apa yang membedakan KP KPBI dengan persatuan sebelumnya seperti ABM dan Sekber Buruh. Bagaimana agar nasibnya tidak serupa dengan kedua aliansi yang akhirnya bubar tersebut.

Doris, anggota FBTPI, bercerita bahwa salah seorang temannya berucap “Buat apa masuk anggota serikat, kalau uang kita cuma dipakai buat nyicil motor milik pengurus”. Itu terjadi karena di beberapa serikat iuran anggota justru dipakai oleh pengurus untuk memperkaya diri. Karenanya ia minta kepada Ilhamsyah dan pimpinan serikat lain untuk tetap konsisten. Demikian halnya kepad Rieke, ia berujar “Bu Rieke, jangan ke sini cuma karena mau pilkada”

Rudi Sumarno, anggota Serbuk PT Hebel, berkisah tentang kasusnya yang sudah dua bulan tak dibayar. Dikeluarkan dan dipaksa mengundurkan diri karena bergabung ke Serbuk. Ia meminta agar ada jalan keluar untuk kasusnya

Yoyok, anggota Serbuk PT. Honda. Kepada para pimpinan federasi, Yoyok menuturkan bahwa kasus SK Serbuk Honda harus segera dituntaskan bersama. Pun dengan nasib kawan-kawan buruh Honda yang telah diPHK supaya dipekerjakan kembali.

Sesi pun dilanjutkan dengan jawaban dan kesimpulan dari Ilhamsyah, bahwa persatuan dan solidaritas akan terus diperkuat dengan penyelesaian kasus bersama sampai tuntas, pun penguatan di akar rumput sehingga akar rumput bisa mengontrol para pimpinannya.

 

 

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

OBOR MARSINAH KENDAL

Selamat datang Komite Obor Marsinah Kendal, bagi teman-teman lain, buat  Komite Marsinah di kota – kota muYang mau bergabung dan berkontribusi dalam tim dokumentasi audio visual,

Melawan Patriarki

Aku seorang buruh pabrik plastik sekaligus ibu rumah tangga. Usia pernikahanku sudah berjalan kurang lebih 8 tahun. Tetapi aku merasa baru hidup setahun belakangan ini.

Buruh Jombang Mogok Daerah

Ribuan buruh di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, MEMBUKTIKAN JANJINYA memblokir jalan raya antar provinsi di Kabupaten Jombang. Dalam aksinya, buruh berpencar ke berbagai arah melakukan

Koalisi Sipil Gelar Aksi Serentak: Tuntut Pengesahan RUU Perlindungan PRT

Koalisi juga menyoroti sikap Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang awalnya mendukung RUU PPRT namun kemudian memilih untuk bersikap netral. Hal ini, menurut Koalisi, turut menjadi penyebab stagnasi dalam proses legislasi.

“Kan aneh jika bersikap netral. Saat ini PDIP dan Partai Golkar menolak, sementara yang mendukung adalah Nasdem dan PKB. Waktu semakin menipis,” kata Oom, perwakilan dari SPRT Sapu Lidi.

Cerita Harian Pekerja -bagian 2-

BERBURU SEHAT ITU TIDAK MUDAH, MENDERITA TUMOR PAYUDARA JUGA MENAKUTKAN, TAPI SAYA BISA MENGHADAPINYA. -bagian2- (Lindah, sekretaris Pengurus Basis FSBPI PT Amos Indah Indonesia) Ini