Datang yuk, Dialog Perempuan tentang Perkosaan Massal dan Orde Baru

 

Satu lagi persembahan dari Perempuan Mahardhika,

Dialog Perempuan tentang Perkosaan Massal dan Orde Baru. Jakarta, 30 Maret 2015 (rangkaian Konferensi Perempuan Muda Se-Jawa : Melawan dan Bebas Kekerasan Seksual).

Sebuah upaya untuk memahami sistematisasi politik perkosaan di Indonesia. Perkosaan Massal pada perempuan terjadi untuk politik kekuasaan. Perkosaan Massal pada perempuan mewujud sebagai sebuah budaya, terjadi di ranah-ranah sunyi yang tak kentara, sulit dilaporkan dan seringkali justru ditutup rapat oleh korban.

Politik Orde Baru, politik yang menghancurkan gerakan perempuan, politik yang meletakkan perempuan semakin dalam sebagai objek seksual.

Menghadirkan 8 pembicara perempuan yang akan membedah bagaimana sistematisasi politik perkosaan di Indonesia.

Jangan terlewat untuk hadir. Mari berlawan!

Kontak : Mutiara Ika 085647735174

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

PRIIIITT!!

  Priiit! Dengar dan rasakan senandung lima dasar pengupahan Karena dari kecil biasa dilarang Maka tidak sulit, buruh memahami larangan-larangan ini Panca Jangan Pertama, Jangan

“Berikan Keadilan Bagi Kedua Perempuan Korban Persekusi Pessel!

Menurut Indira Suryani, Direktur LBH Padang, tindakan persekusi,mempermalukan atau merendahkan martabat atas alasan diskriminasi dan atau seksual dalam segala bentuknya dikategorikan sebagai penyiksaan seksual sebagaimana diatur Pasal 11 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Suara Buruh Edisi 10 April 2015

Petani Rembang yang masih berjuang membela kendeng, dukungan Melanie terhadap perjuangan ibu Rembnag dan ragam bentuk advokasi dalam penanganan kasus perburuhan. Rangkaian berita tersebut mewarnai