Search
Close this search box.

Buruh Perempuan dan Beban Ganda

oleh Sri Jumiati

Kami adalah seorang buruh perempuan yang mempunyai pekerjaan ganda kerja di suatu perusahaan dan di rumah. Dari pagi hingga sore bahkan sampai malam jika diperlukan kami bekerja di perusahaan dan malam hari hingga pagi hari sebelum berangkat kerja kamipun bekerja di rumah buat melayani keluarga( suami dan anak-anak).

Saya seorang ibu rumah tangga mempunyai 3 orang anak,  untuk menghidupi ke 3 orang anak, saya berusaha untuk bekerja dan menghasilkan uang. Untuk biaya hidup sehari- hari baik dari masalah makan maupun biaya sekolah. Saya tidak akan merasa lelah sebab 3 buat hati saya harus selalu saya jaga hingga akhir hayat.

Dengan bekerja di perusahaan,  penghasilan yang saya peroleh  bisa lebih besar,(akan tetapi saya tidak menginginkan adanya suatu penindasan serta pelecehan). Dalam bekerja harapan yang saya inginkan kepada perusahaan ” KAMI JUAL TENAGA DAN MANEJER WAJIB UNTUK MEMBERI SAYA UPAH YANG SESUAI DENGAN PERATURAN YANG BERLAKU”. Saya tidak menginginkan adanya diskriminasi.

Kami sebagai buruh akan merasa nyaman jika tidak ada sebuah dikriminasi dalam bekerja serta harapan kami tidak adanya pelecehan seksual dalam perusahaan.

Sementara, dengan bekerja di dalam rumah sebagai ibu rumah tangga, saya bisa memberikan yang terbaik buat anak-anak. Saya akan selalu melindunginya, itu adalah suatu kwajiban saya sebagai orang tua. Namun, alangkah indahnya bila bisa berbagi dengan suami, tanpa kata kasar, makian dan pukulan. Terlebih, bila negara bisa meringankan pekerjaan rumah tangga dengan tekhnologi yang murah dan massal seperti mesin cuci murah dan massal. Itu agar saya dan buruh perempuan lainnya bisa lebih leluasa lagi beraktivitas dengan masyarakat, contohnya, berorganisasi.

Kebahagian yang tiada tara bagi saya adalah dengan adanya putra-putri yang selalu memberi dukungan kepada saya agar saya selalu semangat untuk mendampingi mereka.

 

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Suara Buruh 15 Mei 2015

Suara Buruh 15 Mei 2015 menghadirkan buruh PT. HPM yang sakit dan ditelantarkan perusahaan, buruh PT. BTS minta dipekerjakan kembali dan mahalnya kebebasan bersrikat di

Membela Senyap

Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia, sekitar 457 titik dari Aceh hingga Papua, memutar film Senyap atau The Look of Silence karya Joshua Oppenheimer. Senyap

Mirisnya Jadi Buruh Perempuan di Negeri Ini

Struktur sosial masyarakat yang timpang gender dan akrab kita kenal sebagai patriarki memunculkan kondisi tidak setara antara gender lelaki dan perempuan. Posisi yang timpang tersebut

Barisan Buruh Perempuan Mengejar Kemerdekaan

Mengejar Kemerdekaan/dok. Maxie Pidato Oleh Mutiara Ika Pratiwi (Perempuan Mahardhika)   Kami bukan lagi sekadar melahirkan calon prajurit, Tapi kami sendiri adalah prajurit Bukan sekadar