Search
Close this search box.

Bukan Suratan

Meski rintih perih tak redup, Majikan makin bringas tanpa jeda, Dipanggilnya PRT-PRT lain, Diperintahnya mereka untuk merantai kaki dan tanganku di kandang anjing, Dengan segala sumpah serapah.

(Puisi untuk Khotimah, Pekerja Rumah Tangga yang disiksa oleh majikan)

Aku Khotimah,
Baru berusia 23 tahun,
Mengadu nasib ke kota,
Jadi Pekerja Rumah Tangga.

Aku  Khotimah,
Gadis riang,
Tidak suka berpangku tangan.

Aku hanyalah satu potret,
Sulitnya pemuda bekerja di desa,
Kota menjadi pijakan langkah,
Demi mengais rupiah.

Bertemu majikan kaya,
Tinggal di apartemen megah,
Dengan sederet jadwal kerja

Namun petaka tiba tanpa sapa,
Pada hari buruk itu,
Aku keliru mengambilkan sesuatu,
Lalu majikan memukul,  menendang, menjambak dengan brutal,
Ah…
Derita apa ini Tuhan?

Meski rintih perih tak redup,
Majikan makin bringas tanpa jeda,
Dipanggilnya PRT-PRT lain,
Diperintahnya mereka untuk merantai kaki dan tanganku di kandang anjing,
Dengan segala sumpah serapah.

Oohh Tuhan,
Apakah ini suratan tangan-MU?
Manusiakah majikan?
Bukankah aku manusia?
Kenapa tak ada jeda atas kekejian ini?

Pada hari kelam tanpa sinar,
Majikan menyiram kedua kakiku dengan air panas,
Ah,
Sakit,
Perih,
Inikah suratan tangan-MU Tuhan?

Tidak!
Tidak!
Dengan sepenuh hati dan jiwaku,
Akan kubuka,
Lembar Pembalasan!

Jakarta, 3 Februari 2023
Jumisih

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Perjuanganku dan Teman – Teman Untuk Hak

Untuk teman-temanku di pabrik, yang teguh berjuang dari bersidang di pengadilan hingga berjaga dan bermalam di pabrik. Terimakasih telah membuatku belajar arti berjuang dengan teguh

Cerita Kekerasan Seksual di Diskusi Hunian

  Tulisan ini dibacakan di Panggung Buruh Melawan Kekerasan Seksual yang diselenggarakan oleh FBLP dan Radio Marsinah pada 30 November 2014, di Disnakertrans Jakarta Utara.

Hunian Buruh

[Best_Wordpress_Gallery id=”3″ gal_title=”Hunian Buruh”] Aroma udara yang lembab menyeruak di sepanjang jalan pemukiman buruh di sekitar KBN Cakung (Kawasan Berikat Nusantara Cakung. Beragam aktivitas beradu,

RUU PPRT Disandera: Dimana Komitmen Yang Mulia Wakil Rakyat?

Lita Anggraini, koordinator JALA PRT menyatakan, padahal DPR RI punya waktu yang singkat untuk membahas RUU PPRT, yaitu dalam masa sidang 15 Mei – 13 Juli 2023 saja. Namun sudah sebulan sejak DIM diserahkan, pimpinan DPR tidak memberikan kepastian kapan RUU PPRT akan dibahas. Para aktivis mencurigai, DPR lebih sibuk mengurus Pemilu dan pencalonan Capres, kondisi ini jadi melupakan PRT. Padahal PRT adalah entitas dari subyek Pemilu yang harus diperjuangkan.

Ancang – Ancang

Kau bilang order sepi Kami buruh dipaksa ikut rugi Kamu bilang buyer hengkang Maka kami harus rela ditendang Tapi kau selalu diam ketika laba besar