Search
Close this search box.

BERORGANISASI

Dulu, saya tidak suka berorganisasi, karena menurut saya berorganisasi tidak penting buat saya.

Pada suatu hari, ada teman saya datang dan main ke rumah saya. Awal sih, saya risih kalau dia datang karena dia orang serikat. Saking saya tidak suka ama dia, bermacam alasan saya bilang sama dia kalau dia mau main ke rumah, dan dia juga tidak menyerah begitu saja. Bermacam alasan juga dia lakukan untuk mendekati saya. Contohnya, dia jual baju kaos, pura – pura sakit lalu minta dikerokin.

Hari demi hari, minggu demi minggu, kami berdua lewati meski tak jarang ia berbohong hanya supaya saya mau diajak jalan bareng. Akhirnya, saya penasaran dengan maksud dan tujuan teman saya itu. Saya mulai mencoba untuk bersedia diajak diskusi, ternyata woooww……..rasanya luar biasa. Di tempat diskusi itu, berbagai macam pengetahuan saya peroleh, terutama tentang jam kerja, target dan UU ketenagakerjaan.

Setelah berserikat, saya merasakan banyak perubahan, salah satunya adalah rasa solidaritas yang tinggi, turun ke jalan untuk berjuang menutut hak, membuat saya berpikir bahwa saya sebagai buruh punya hak dalam berkerja. Hal yang paling membanggakan dalam diri saya adalah ketika terlibat aksi menolak upah padat karya, dimana saya berorasi di atas mobil komado yang menghadap ke Kantor Gubernur. Dengan lantang, untuk pertama kalinya saya teriakkan hidup buruh, lawan upah padat karya, hidup buruh perempuan. Itu lah pengalaman saya waktu orasi di depan Kantor Gubernur, tepatnya 24 november 2017 sekaligus memperingati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

ditulis oleh Tika

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

(15) HARI

Peserta Pondok Mahasiswa Gelombang 3  Oleh Lanang Jagad   Lima belas hari sudah kita di pondok Tanpa cape, lelah mengikuti kegiatan Ada siang ada malam

Perjuangan Melawan Kekerasan di Dunia Kerja

“Kalau sakit jiwa gak usah kerja, mending di Rumah sakit jiwa aja,” ujar Erma menirukan makian yang kerap ia dengar. Umpatan ini akan selalu keluar apabila para pekerja tidak mendapatkan target dan juga target yang ditentukan oleh perusahaan selalu bertambah setiap kali para pekerja mencapai target tersebut. Erma juga sempat disebut “gila” dan diusir oleh atasanya lantaran melayani pendaftaran anggota baru serikat pekerja yang akan bergabung dan juga mengintimidasi pekerja yang akan bergabung ke serikat pekerja yang membuat pekerja tersebut takut dan batal bergabung dengan serikat pekerja.

Otonomi Tubuh dan Hak Kesehatan Seksual Reproduksi

Dengan kata lain, otonomi tubuh dapat dikatakan sebagai sebuah hak yang tidak bisa dilepaskan dari seseorang. Penyangkalan terhadap otonomi tubuh merupakan sebuah bentuk penindasan karena pada dasarnya, merebut otonomi tubuh sama dengan merebut kemerdekaan seseorang.