Search
Close this search box.

Aktivis Perempuan Berkumpul Nonton “Angka Jadi Suara”

Sebelum peluncuran “Angka Jadi Suara”, pemutaran film terbatas dilakukan di Ke Kini, tepatnya pada 4 Mei 2017. Pemutaran tersebut mengundang teman – teman aktivis perempuan dari beragam kelompok dan mendapat sambutan positif.

Angka Jadi Suara adalah film karya buruh perempuan dari FBLP – KPBI (Federasi Buruh Lintas Pabrik) yang menceritakan tentang perjuangan pemasangan plang “bebas dari pelecehan seksual di tempat kerja”. Plang ini adalah bentuk pengakuan terhadap persoalan pelecehan seksual di tempat kerja sehingga korban tidak merasa sendirian. Harapannya dengan hadirnya film ini, korban lebih berani bersuara.  Itulah yang disampaikan oleh sutradara film, Dian Septi Trisnanti.

Seusai pemutaran film, sesi dialog pun dimulai.

Eny Rofiatul dari LBH Jakarta, sekaligus bagian dari Komte Buruh Perempuan KBN, menuturkan, film ini bagus karena menyampaikan pesan melalui bahasa buruh sendiri.

Saras Dewi, salah seorang aktivis perempuan, sekaligus Dosen Filsafat UI (Universitas Indonesia), mengungkapkan kekerasan seksual juga terjadi di kampus, sehingga pentingnya juga membangun kesadaran di kampus. Stigma yang menempel pada perempuan korban menghambat perempuan bicara. Dimanapun, tubuh perempuan dijadikan sasaran kekerasan seksual.

Sementara itu, Ulfa dari Tirto.id mengutarakan kesedihannya, apalagi ketika salah satu pejabat KBN tidak paham tentang pelecehan seksual dan bentuk bentuknya. Iapun kemudian bertanya “Apakah setelah pemasangan plang, jumlah korban berkurang?

Dengan pertanyaan itu, Jumisih, Ketua Umum FBLP, menjawab ia belum bisa menyampaikan apakah sudah berkurang. Faktanya, ada praktek pelecehan seksual. Di data awal, ditemukan 25 korban di 15 perusahaan di KBN Cakung. Pemasangan plang waktu itu berhasil dan kini setelah General Manager PT. KBN diganti, proses pemasangan plang yang direncanakan 3 buah belum selesai, demikian halnya dengan Pos Pembelaan Buruh Perempuan yang hingga saat ini masih jadi satu dengan pos satpam sehingga tidak nyaman bagi perempuan korban untuk mengadu.

Sejauh ini, Komite Buruh Perempuan KBN sudah mengirimi surat ke perusahaan – perusahaan di KBN Cakung supaya ada lembar komitmen bersama untuk sosialisasi tentang pelecehan seksual di tempat kerja. Namun dari 40an perusahaan di KBN Cakung, tidak semua menyepakati.

Dewi Nova, salah seorang penulis perempuan menyatakan salut dengan film buatan buruh perempuan ini. Meski pendek, AJS bisa mencerminkan banyak hal terkait pelecehan seksual di tempat kerja.

Frey, dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menyampaikan, AJS merupakan film tentang pembelajaran bagaimana melakukan advokasi dan menawarkan solusi bagaimana melawan pelecehan seksual di tempat kerja, di kawasan industri.

Dari seluruh aktivis perempuan yang hadir, menyatakan komitmennya untuk menguatkan komitmen bersama melawan kekerasan seksual pada perempuan di Indonesia. (dst)

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Keuntungan Ganda VS Beban Ganda

Oleh Dian Septi Trisnanti  Sri adalah salah satu buruh pabrik sekaligus ibu rumah tangga dengan tiga anak. Bekerja di pabrik sudah menjadi pilihannya semenjak remaja

https://pin.it/5RaAQvCY3

Di Balik Gemerlap K-pop: Eksploitasi dan Perundungan Siber Misoginis yang Membayangi Idol Perempuan

Sebagai produk, idol K-pop perempuan dipaksa untuk terus menjaga citra mereka sesuai dengan harapan masyarakat. Akibatnya, mereka harus bekerja keras untuk tetap relevan dan menarik di mata para penggemar. Dalam situasi ini, idol adalah pekerja yang membutuhkan perlindungan. Ketika ditanya apakah mereka membutuhkan serikat pekerja, Sulli dengan tegas menjawab, “Ya, tentu saja.”

Harga Sebuah Kebebasan Berserikat

Berkumpul, berorganisasi dan berpendapat tampaknya menakutkan bagi sebagian pihak yang memiliki kuasa. Dengan berkumpul dan berorganisasi, tiap orang bisa berbagi pengalaman, pendapat dan bertukar pikiran

Mengenal Seluk Beluk Upah

Mau nanya kak, apa sih bedanya UMP, UMK dan UMR. Terus kenapa sih kak, beda-beda jumlahnya? Apa yang bikin beda dan gimana sih nentuinnya kak? Kalau misal teman aku di Bekasi, dia ikut UMK bekasi atau UMP Jabar ya kak?

Saya Jawab: “Ya, Saya Pernah Berserikat”

gambar diambil dari http://somo.nl/news-en/indian-garment-workers-face-harsh-working-conditions/image Saya biasa bekerja berpindah-pindah tempat, dari satu perusahaan ke perusahaan lain, tapi masih di KBN Cakung. Bulan lalu, sayapun melamar di sebuah

Rasinah dan Tari Topeng

Tari Topeng Adakah di antara kita yang mengetahui tari tradisional kita bernama Tari Topeng? Namanya juga tari topeng, tentu saja para penarinya mengenakan topeng. Topeng