Jakarta, 23 Maret 2025 – Media Tempo kembali mendapat teror. Setelah sebelumnya dikirimi kepala babi, kali ini kantor redaksi Tempo di Jakarta dilempari kotak berisi enam bangkai tikus yang dipenggal kepalanya. Kiriman mengerikan ini ditemukan pada Sabtu pagi, 22 Maret 2025, sekitar pukul 08.00 WIB oleh petugas kebersihan yang sedang bertugas.
Menurut laporan, kardus itu dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah, mirip hadiah. Awalnya, petugas menyangka isinya mi instan. Tapi saat dibuka, isinya justru enam bangkai tikus tanpa kepala yang ditumpuk di dalam kotak. Tidak ada surat atau pesan apa pun di dalamnya.
Hasil pantauan sementara dari manajemen gedung menunjukkan, kotak itu dilempar oleh orang tak dikenal dari luar pagar kantor Tempo sekitar pukul 02.11 dinihari. Bahkan kotaknya sempat mengenai mobil yang sedang diparkir, meninggalkan bekas baret.Ini adalah teror kedua dalam minggu yang sama.
Sebelumnya, pada 19 Maret 2025, redaksi Tempo menerima paket kepala babi yang dikirim oleh kurir ojek online, ditujukan kepada jurnalis politik mereka, Francisca Christy Rosana. Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menyatakan bahwa tindakan ini adalah bentuk teror terhadap kebebasan pers dan kerja jurnalistik. “Kalau tujuannya untuk menakut-nakuti, kami tidak gentar. Tapi stop tindakan pengecut ini,” ujar Setri.
Sebelum teror bangkai tikus, Tempo juga menerima ancaman lewat media sosial dari akun Instagram @derrynoah yang menyebut: “Sampai mampus kantor kalian”.
Setelah kejadian ini, sekitar 20 polisi dari Mabes Polri datang ke kantor Tempo dan mengambil kotak bangkai tikus sebagai barang bukti. Polisi menyatakan telah membentuk tim khusus untuk mengusut pelaku dan motif di balik teror tersebut.
Kenapa ini penting untuk kita, buruh perempuan?
Karena ketika media dibungkam dengan teror, suara-suara buruh, perempuan, dan rakyat kecil bisa ikut hilang. Tempo adalah salah satu media yang kerap memberitakan kelompok marjinal dan kritis terhadap penguasa. Jika media dibungkam, siapa lagi yang akan bicara untuk kita?Kebebasan pers adalah hak kita semua. Mari jaga bersama.