Tentang FBLP
Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) adalah federasi serikat buruh, berdiri pada 6 Juni 2009. Basis dan aktivitas utama FBLP adalah di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Jakarta Utara. Ketua Umum FBLP adalah Jumisih, dengan pengurus dan anggota mayoritas perempuan, yang umumnya bekerja atau pernah bekerja di KBN. Selain aktif dalam perjuangan upah, sistem kerja dan persoalan buruh lain sebagaimana serikat buruh pada umumnya, FBLP juga aktif dalam mengusung program tentang buruh perempuan. Kini FBLP tergabung dalam Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI). Film Angka Jadi Suara diproduksi oleh FBLP.
Tentang Kawasan Berikat Nusantara
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) adalah perusahaan BUMN, dengan kepemilikan adalah Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) tahun 2017 ini menginjak usia 31 tahun, memiliki Sub-Unit Cakung, Sub-Unit Marunda dan Sub-Unit Tanjung Priok, semua di Jakarta utara. KBN Sub-Unit Cakung atau biasa disebut KBN Cakung, menyewakan area kawasan kepada sekitar 45 pabrik, mayoritas adalah pabrik garmen untuk produk ekspor. Sehingga beragam merk dunia biasa ditemui di KBN Cakung. Perusahaan pengguna KBN Cakung mayoritas dari Korea Selatan, dengan sebagian lainnya adalah dari Taiwan dan juga perusahaan Indonesia. Sekitar 50.000 buruh bekerja di KBN Cakung, dan hampir keseluruhan adalah perempuan. Film Angka Jadi Suara dilatarbelakangi kejadian di Kawasan Berikat Nusantara Cakung.
Tentang Komite Buruh Perempuan
Komite Buruh Perempuan KBN adalah aliansi yang didirikan tahun 2016 dengan inisiatif FBLP, dengan melibatkan Federasi Sektor Umum Indonesia (FSUI), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta dan Perempuan Mahardhika. Penggiat utama Komite Buruh Perempuan adalah para perempuan yang masih atau pernah bekerja di pabrik-pabrik di KBN Cakung. Film Angka Jadi Suara bersumber pada proses juang Komite Buruh Perempuan.
Tentang Proses Melawan Pelecehan Seksual di KBN
Sejak tahun 2012, Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) menjadikan salah satu program perjuangan sebagai serikat buruh adalah melawan pelecehan seksual di tempat kerja, selain program upah, system kerja dan program umum lainnya sebagai serikat buruh. Aktivitas FBLP ini sering bekerja sama dengan Perempuan Mahardhika. Sebagai serikat dengan mayoritas pengurus dan anggota adalah perempuan, pelecehan seksual di tempat kerja di KBN dikenali FBLP sebagai masalah besar di banyak pabrik. Bahkan tahun 2012 sampai ada basis pabrik FBLP yang demonstrasi menuntut upah sekaligus menggugat pelecehan seksual dalam pabrik oleh atasan. Mulai berjalan pada tahun 2012 program FBLP untuk mengajak anggota mengkaji masalah pelecehan seksual, melalui selebaran, diskusi pabrik, juga diskusi hunian (diskusi di pemukiman buruh).
Tahun 2013, FBLP mendukung Perempuan Mahardhika menyelenggarakan Konferensi Perempuan Jakarta Melawan Kekerasan Seksual. Dalam proses Konferensi ini, di antara anggota dan buruh perempuan KBN dilakukan bedah kasus pelecehan seksual. Dari bedah kasus yang berjalan di banyak kamar kontrakan buruh, dengan masing-masing sekitar 5 – 10 peserta, memberi pengetahuan lebih dalam tentang bentuk-bentuk pelecehan dan hambatan yang dihadapi korban. Sehingga makin kuat kepentingan melawan pelecehan seksual di tempat kerja, khususnya di KBN.
Tahun 2014, FBLP dalam isu pelecehan seksual di KBN, selain menyampaikan tuntutan dengan selebaran, rapat akbar dan mimbar bebas di KBN, juga mulai membawa ke pemerintah, saat itu ke Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Utara. Untuk memperkuat tuntutan, di akhir tahun 2014 FBLP membuat Konferensi Perempuan Pekerja, melibatkan serikat buruh dan organisasi lain. Dalam Konferensi Perempuan Pekerja ini, terkait pelecehan seksual FBLP mengajukan program tuntutan pemasangan plang atau rambu dan pendirian pos pembelaan perempuan di kawasan industri.
Dalam menjalankan program terkait pelecehan seksual di tempat kerja, tidak mengurangi keterlibatan FBLP dalam aktifitas bersama serikat buruh lainnya dalam hal upah, sistem kerja dan sebagainya. FBLP selalu menjadi bagian aliansi dan terlibat aktivitas umum perjuangan buruh. Termasuk pada tahun 2015, Sekjend FBLP (Dian Septi Trisnanti) menjadi salah satu dari 26 aktivis yang ditangkap dan diadili setelah demontrasi menolak PP 78 tentang Pengupahan.
Tahun 2016, FBLP merancang program lanjutan dalam tema pelecehan seksual di tempat kerja. Bersama Perempuan Mahardhika, FBLP mencoba mengajak serikat dan organisasi lain untuk membangun aliansi atau persatuan, dengan fokus tuntutan adalah pemasangan plang dan pendirian posko melawan pelcehan seksual di KBN Cakung. Akhirnya pihak lain yang tergabung adalah Federasi Sektor Umum Indonesia (FSUI), adalah serikat buruh yang berbasis di KBN juga, serta Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, dan membentuk Komite Buruh Perempuan KBN.
Kembali pada tahun 2016 ini dilakukan diskusi hunian, diskusi pabrik, bagi selebaran dan sebagainya, dengan sekaligus mengumpulkan data kasus pelecehan seksual di KBN Cakung. Walaupun tidak mudah mendapat kesediaan buruh perempuan korban didata kasusnya, namun dalam dua bulan pendataan tersebut bisa dikumpulan 25 kasus dari 15 pabrik yang beroperasi di KBN Cakung. Oleh Komite Buruh Perempuan KBN, data ini dijadikan desakan untuk beragam pihak, khususnya Pengelola KBN Cakung, agar segera memasang plang/rambu bebas dari pelecehan seksual dan mendirikan pos pengaduan dan pembelaan. Selanjutnya pada peringatan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), tanggal 25 November 2016, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) meresmikan plang ‘Kawasan Bebas dari Pelecehan Seksual di area KBN Cakung.
Dengan beragam tantangan yang selalu ada, namun hingga kini terus berlanjut program Komite Buruh Perempuan di KBN Cakung. Selain mengelola Pos Pengaduan dan Pembelaan, juga dalam upaya ke setiap pabrik, agar semua pihak bersama mewujudkan perusahaan ‘zero harassment’.
Tentang Proses Film
Produksi film Angka Jadi Suara dilakukan mulai tahun 2016. Namun proses FBLP belajar film sudah dimulai sejak tahun 2012, dari sama sekali belum tahu. Di tengah aktivitas di pabrik, serikat dan rumah tangga, beberapa pengurus dan anggota FBLP mengikuti pelatihan film. Pernah juga dibuat workshop film dengan mengajak serikat lain terlibat. Tidak semua proses tersebut lancar, tidak semua kawan FBLP yang ikut bisa berlanjut hingga sekarang. Bagi FBLP, situasi ini wajar terjadi, seperti misalnya karena PHK atau merawat anak. Namun dari proses pelatihan di awal, sekalipun tidak tersusun sebagai film, FBLP kemudian memiliki dokumentasi video dari beragam aktivitas organisasi. Sebagian lagi dibuat sebagai berita video di www.dev.marsinah.id, website dari Radio Buruh Perempuan Marsinah FM yang didirikan FBLP.
Keuntungan besar bagi FBLP untuk terus berproses belajar film, adalah mendapatkan pendampingan dari beberapa penggiat film dokumenter, dari Partisipasi Indonesia. Tentu tidak mudah membangun kreatifitas film di antara FBLP, namun pendampingan ini terus berlanjut sampai sekarang.
Hingga kemudian di tahun 2016, tim film FBLP merencanakan lebih serius untuk memproduksi film. Sehingga sekalipun tim film FBLP adalah pengurus serikat untuk urusan lain, atau adalah buruh yang harus menyesuaikan jam kerja pabrik, proses produksi film berjalan dan jadilah Angka Jadi Suara.
Tentang Pemutaran
Film Angka Jadi Suara akan kami putar keliling, agar bertemu dengan banyak komunitas perempuan lain di Indonesia, terlebih untuk buruh perempuan. Pemutaran film ini akan disertai dengan dialog, sebagai dialog perempuan atau dialog buruh perempuan. Sementara film tidak kami publikasikan online, namun kami buka dan tawarkan ke siapapun untuk memutar film ini dalam penyelenggaraan Dialog (Buruh) Perempuan. Untuk mengelola Dialog (Buruh) Perempuan, FBLP bekerja sama dengan Perempuan Mahardhika, kemudian akan mengajak siapapun komunitas perempuan untuk bersama membuat dialog di berbagai tempat.
Film Dokumenter tentang Pelecehan Seksual di Tempat Kerja ‘Angka Jadi Suara’
Produksi:
Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP)
Sutradara:
Dian Septi Trisnanti, adalah Sekretaris Jenderal FBLP
Penata Kamera:
Ari Widiastari, adalah Ketua Bidang Multimedia FBLP
Kurniati, adalah Bendahara FBLP
Penyunting Gambar:
Manik Wijil Sadmoko, adalah Ketua Bidang LITBANG FBLP
Durasi:
22 menit
Tahun Produksi
2017