Search
Close this search box.

PENGALAMAN MENGIKUTI WORKSHOP/PELATIHAN PEMBUATAN PEMBALUT KAIN

Pada 24 juli 2022, saya beserta keempat teman yang mewakili Koperasi Sejahtera FSBPI: Cipit, Sultinah, Anggi dan Lindah; mengikuti workshop/pelatihan pembuatan pembalut kain hygienis. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Link and Learn [Voice] dan Pamflet di Perhimpunan Jiwa Sehat – Pulogadung, Jakarta Timur.
Tiba pukul 08.30, saya dan teman-teman melakukan registrasi dan pengecekan hasil tes antigen COVID-19 sebelum acara dimulai 30 menit kemudian. Pelatihan dimulai dengan pembukaan dan perkenalan panitia serta pembacaan aturan yang disepakati bersama selama acara berlangsung. Setelah perkenalan, panitia membuka acara dengan ice breaking yang melibatkan seluruh peserta, termasuk peserta difabel.
Setelah itu, pada sesi coffee break, kami semua berbagi pengalaman menstruasi secara berkelompok. Dari 20 peserta, kelompok dibagi menjadi sepuluh sehingga masing-masing beranggotakan dua orang. Saat itu, saya satu kelompok dengan seorang kawan bernama Iklas. Ia berusia 21 tahun, sudah menikah, dan memiliki anak yang masih bayi. Iklas membawa anaknya ke workshop sehingga ia juga menjaga anaknya sembari mengikuti pelatihan.
Mendengar pengalaman-pengalaman menstruasi kawan-kawan, saya jadi menyadari ada begitu banyak masalah/penyakit di organ reproduksi perempuan. Miris rasanya.
Setelah coffee break, pelatihan pun dimulai dengan materi tentang menstruasi. Di sesi ini, kami mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana mengatasi rasa sakit menstruasi, bagaimana siklus menstruasi yang baik, dan sebagainya.

Saya ingin sedikit membagikan materi yang saya dapat itu di sini.
Siklus menstruasi berjumlah 28 hari dan dibagi menjadi 5 fase:
1.Fase menstruasi, minggu 1 [hari 1-5] keluarnya darah menstruasi; 2. Fase folikular, minggu 2 [hari 6-12] ovarium memproduksi sel telur; 3. Fase ovulasi [hari 13-15] pelepasan sel telur yang sudah matang, pembuahan bisa terjadi, juga kehamilan; 4. Fase Luteal, minggu 3 [hari 16-21] jika tidak ada pembuahan, sel telur akan larut dan diserap kembali oleh jaringan di rahim; 5. Fase pre-menstrual/PMS, minggu 4 [hari 22-28]. Mengenai siklus menstruasi ini, kita dapat menghitungnya dari tanggal awal menstruasi kita hingga tanggal menstrusasi di bulan berikutnya. Adapun cara mengurangi rasa sakit saat menstruasi: 1. Terapi jari tengah. Kita dapat memijat jari tangan (tengah) kanan dan kiri secara bergantian;
1.arik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi; 3. Mengusap lembut perut atau pinggang yang terasa nyeri; 4. Kompres dengan botol panas [hangat] pada bagian yang terasa nyeri [perut/pinggang]. Apabila ingin nyaman saat menstruasi perbanyaklah makan sayur dan buah yang segar, aneka olahan protein seperti ayam, ikan dan telur. Lalu lakukan kegiatan yang membuat hati senang.

Setelah makan siang, sesi pelatihan pembuatan pembalut kain yang higienis pun dimulai. Para fasilitator memberikan satu paket pada para peserta yang berisi alat-alat jahit ( jarum pentul, jarum jahit, benang, pensil warna, pencabut benang, gunting, kancing, 2 macam pola yaitu pola potong dan pola jahit, dll). Kami juga diberi kain untuk membuat pembalut. Ada kain dengan motif dan ada kain kaos polos yang water-proof. Panitia juga memberikan kain handuk berukuran kecil serta satu pembalut kain yang sudah jadi sebagai contoh.
Kegiatan menjahit pembalut dilakukan secara manual agar dapat dilakukan oleh para peserta yang tidak memiliki keterampilan menjahit, seperti saya. Setelah menggambar dan menggunting pola pembalut, kami kemudian menjahit lapisan water-proof dan kain handuk. Lalu, kami menjahit keliling lapisan water-proof, kain handuk, kain berbahan kaos dan kain dengan motif. Jahitan pun dirapikan dengan membalik lapisan dalam dan luar serta menjahit keliling lapisan luar. Sementara itu, untuk merapihkan kain handuk yang ada di tengah, kami diminta menggambar 2 garis di tengah lalu menjahitnya agar kain handuk tetap berada di tengah dan rapi. Setelah semuanya rapi, kami pun menjahit kancing di bagian sayap pembalut, kanan dan kiri. Tujuannya,agar pembalut tidak bergerak ketika digunakan.
Meski hasil jahitan tidak terlalu sempurna, tapi saya senang bisa menjahit pembalut sendiri.

Sebelum sesi terakhir, kami memberikan feedback mengenai pelatihan tadi. Selain itu, fasilitator pun berbagi tips mengenai cara menghindari perlakuan pelecehan dari orang lain. Di akhir, fasilitator mengajak para peserta untuk melakukan yoga untuk relaksasi.

Bagi saya, pelatihan ini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Selain mendapat ilmu, saya juga mendapat banyak kawan baru dan bisa berinteraksi dengan seorang kawan yang difabel. Terima kasih atas kesempatan belajar ini. Mudah-mudahan ilmu dapat segera saya bagikan sehingga Bengkel Kreasi FSBPI dapat memproduksi pembalut kain higienis ini.
Salam Sehat
Penulis,

Uni Rahman

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

“SAHABAT PALSU” MINTEN

gambar diambil dari https://www.browngirlmagazine.com/2014/10/empowering-women-art/ Minten, Sosok buruh perempuan tinggi semampai, Sedikit ada ceria diwajahnya setelah beberapa hari lalu ia menerima uang cuti hamilnya, tanpa harus mengundurkan

Buruh Perempuan dan Beban Ganda

oleh Sri Jumiati Kami adalah seorang buruh perempuan yang mempunyai pekerjaan ganda kerja di suatu perusahaan dan di rumah. Dari pagi hingga sore bahkan sampai

Persatuan Buruh Indonesia Melawan Rezim Pasar Bebas

Foto oleh  Mulyadi  Oleh Michael Bangkit..Lawan..Hancurkan Tirani..!!! Buruh Bersatu Tak Bisa Dikalahkan..!!! Buruh Berkuasa Rakyat Sejahtera..!!! Tepat pada tanggal 13 September 2015, seruan persatuan dan

Kronologi Kerusuhan Urut Sewu (Kebumen)

Sunu, Kepala Desa Wiromartan (kiri, kaos hitam) terluka akibat serangan TNI  Berikut ini adalah kronologi penyerangan TNI kepada warga Desa Wiromartan terkait sengketa Urut Sewu.

Hak Cuti Haid Buruh Perempuan

Haid/Menstruasi Setiap manusia mengalami masa pubertas atau masa peralihan dari pra pubertas ke pubertas. Bila lelaki mengalami mimpi basah, perempuan mengalami perubahan fisik dan menstruasi

Keuntungan Ganda VS Beban Ganda

Oleh Dian Septi Trisnanti  Sri adalah salah satu buruh pabrik sekaligus ibu rumah tangga dengan tiga anak. Bekerja di pabrik sudah menjadi pilihannya semenjak remaja