Ormas Sipil Reaksioner: Alat Pengusaha?

MBB

Di tengah perjuangan upah di Bekasi, sebuah ormas yang mengatasnamakan dirinya MBB (Masyarakat Bekasi Bergerak), Koalisi Ormas, memasang spanduk- spanduk “provokasi” di kawasan-kawasan industri di Bekasi. Salah satu spanduk atas nama MBB misalnya bertuliskan “Demo menuntut kenaikan upah adalah hak, Jaminan aktivitas produksi adalah hak, sweeping aktivitas produksi adalah masalah, hindari masalah kalau tidak mau bermasalah. Salam Damai MBB”

Di tahun-tahun sebelumnya spanduk-spanduk semacam ini banyak terpasang di kawasan-kawasan industri di Bekasi jelang kenaikan upah, ketika buruh sedang giat berjuang soal upah. Dan seperti diketahui sebelumnya di mogok nasional tahun lalu, banyak buruh terluka diserang preman. Bentuk intimidasi berupa pemukulan, serangan sebenarnya sudah terjadi sebelumnya ketika buruh makin kritis.Hal semacam ini tidak hanya terjadi pada buruh, bahkan juga rakyat lainnya yang sedang mempertahankan tanah, pedagang kaki lima yang jadi korban gusuran. Artinya, ormas sipil reaksioner akan digunakan untuk menghadang rakyat yang kian kritis dan sedang berlawan. Dalam hal perjuangan upah, bisa jadi ormas sipil reaksioner adalah alat pemodal untuk menghadang buruh.

Sementara itu proses penetapan upah masih berjalan. Dewan Pengupahan Kota Bekasi menyepakati besaran nilai komponen kebutuhan hidup layak (KHL) 2015 kota Bekasi mencapai Rp2.529.039. Penetapan UMK 2015 secara definitif diperkirakan akan selesai pada hari Jumat, 14 November 2014. Pengalaman juang sebelumnya mengajarkan, semakin besar gerakan memperjuangkan upah layak, semakin besar hambatan. Dan karena semakin besar hambatan, maka semakin besar energi untuk terus laju.

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Fenomena #KaburAjaDulu Vs Fenomena Perdagangan Manusia

Viralnya #KaburAjaDulu telah mendapat tanggapan dari berbagai kalangan. Influencer diaspora, akademisi, politikus partai, legislator, juga tak ketinggalan para pejabat negara dari beberapa lembaga kementerian ikut mengomentari tagar ini. Ada yang sinis dan mengkritik, ada pula yang malah mendukung hal tersebut.

merebut kesejahteraan

alam semesta negri ini kami punya..batu,air,tambang,bumi subur nan luas..milik bersama…kami buruh bukan mental budak… pemikiran dan tenaga kami mampu menciptakan…memproduksi beribu-ribu pakaian..beribu-ribu sepatu..beribu-ribu arloji… bahkan

BERANI

Berani Bukan barang dagangan. Bukan slogan. Bukan sekedar di ucap. Bukan pula obral kata Berani. Mudah terucap dari bibir. Tapi butuh kekuatan untuk bertindak. Karenanya

Suara Buruh Episode 30 Juni 2015

Suara Buruh episode 30 Juni 2015 hadir dengan rangkaian berita aksi Buruh Volstek yang terus melawan, Cerita miris buruh KBN Cakung dan Perkenalkan “Ide Band”