
Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah AS melakukan penutupan (shut down). Meskipun begitu, negara dengan anggaran militer terbesar di dunia ini tetap melanjutkan operasi tempur. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyampaikan bahwa militer AS telah Jumat, 17 Oktober 2025, telah membunuh tiga orang dan menghancurkan satu kapal yang diduga membawa narkoba. Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah penyalahgunaan narkoba terbesar di dunia dan narkoba di sana merupakan isu yang politis.
Dengan ketegangan di Laut Karibia yang meningkat akibat penempatan militer AS yang masif, termasuk kapal perang nuklir dan pesawat tempur F-35, dengan alasan “perang melawan narkoba”, Venezuela menganggap tuduhan narkoba hanya sebagai dalih untuk agresi militer, seperti halnya “perang untuk demokrasi”.
Pada Selasa, 14 Oktober 2025, Kedutaan Besar Venezuela untuk Indonesia mengundang perwakilan gerakan-gerakan sosial untuk menjelaskan situasi terkini terkait ketegangan di laut Karibia. Berikut cuplikan percakapan Duta Besar Republik Bolivarian Venezuela Enrique Antonio Acuña Mendoza
Pertanyaan: Bisa dijelaskan situasi terkini yang terjadi di Laut Karibia terkait dengan kehadiran militer Amerika Serikat?
Jawaban: “Di Laut Karibia, ada komponen militer. Akhirnya mereka melakukan ini, agresi militer di perairan Venezuela. Mereka memakai lebih dari 6 kapal militer, yang tidak normal di Laut Karibia. Mereka memakai kapal nuklir dan pesawat F-35,.”

Pertanyaan: Apa alasan yang dikemukakan AS untuk membenarkan kehadiran militernya yang masif ini?
Jawaban: “Mereka mengatakan bahwa mereka sedang berjuang melawan narkoba… Karena katanya Venezuela itu menjual narkoba, membawa narkoba dari Venezuela ke Amerika Serikat. Yang satu saja bohong karena yang paling banyak memproduksi narkoba adalah Kolombia. “
Pertanyaan: Bagaimana Venezuela membantah klaim AS bahwa Venezuela terlibat dalam produksi dan perdagangan narkoba?
Jawaban: “Tapi Venezuela itu tidak pernah ada histori penghasil atau pembuat narkoba..Tidak pernah terdeteksi bahwa ada narkotik, pemasaran, atau laboratorium. Yang menghasilkan kokain atau marijuana.”
(Laporan UNODC 1999–2025 mengonfirmasi bahwa Venezuela bebas dari tanaman ilegal dan bukan aktor kunci dalam produksi atau perdagangan narkoba. Laporan Narkoba Dunia UNODC 2025 menyatakan bahwa 87% kokain meninggalkan Amerika Selatan melalui Samudra Pasifik, 8% melalui Guajira Kolombia, dan hanya 5% melalui Venezuela; 70% dari jumlah itu disita.)
Pertanyaan: Bisakah Anda ceritakan insiden penyerangan kapal yang baru-baru ini terjadi?
Jawaban: “Mereka membombardirnya. Jadi kapal ini, ada empat kapal yang sedang berlayar di Laut Karibia. Sebenarnya itu perahu nelayan. Jadi ditembak perahu itu, dibom empat perahu itu. Tapi belum diketahui membawa narkoba atau tidak. Itu kan misalnya nelayan. Dan ada lima orang di dalam setiap perahu, berarti ada 20 orang meninggal. Kolombia sudah menyatakan ada 5 nelayannya hilang. Kolombia sudah menyatakan salah satu kapal adalah kapal mereka. Jadi Presiden Donald Trump di X dia mempublikasikannya dan berkata, kita telah memukul narkotika. Jika memang itu kapal narkotika, kenapa mereka tidak menyergap dan memeriksanya terlebih dahulu.”
Pertanyaan: Apa tujuan sebenarnya dari agresi militer dan sanksi-sanksi yang diterapkan AS terhadap Venezuela selama ini?
Jawaban: “Jadi tujuannya adalah perubahan kekuasaan. Supaya digulingkan pemerintahan Venezuela yang sekarang. Sebenarnya fokus dari sanksi ini adalah intinya bahwa Venezuela itu punya 3 miliar barrel minyak cadangannya. Jadi sanksinya itu sebenarnya fokusnya untuk mendapatkan cadangan minyak Venezuela. Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, mencapai 303,8 miliar barel, yang merupakan 19% dari cadangan terbukti global.
Sejarahnya, minyak petrolio di Venezuela selalu dijual ke Amerika Serikat. Tapi pada tahun 2000, ada diversifikasi di pasar minyak. Dan kita mulai menjualnya ke negara-negara lain di dunia. Jadi itu menjadi sanksi-sanksi terhadap Venezuela karena ada diversifikasi pasar itu. “
Pertanyaan: Bisakah Anda jelaskan upaya-upaya sebelumnya oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan pemerintahan Venezuela sebelum eskalasi militer terkini?
Jawaban: “Jadi pada tahun lalu, tahun 2024, ketika pemerintahan terakhir tidak bisa menang lagi, karena mereka sudah mencoba lebih dari 10 tahun dengan sanksi-sanksi, dan juga tidak bisa menerima pemerintahan, fase terakhir yang mereka lakukan adalah agresi militer langsung. Jadi sejak 2019 mulai ada sanksi ekonomi di Venezuela karena tidak bisa menang pemilu. Lalu setelah itu pihak oposisi mengklaim adanya kecurangan dari kemenangan Presiden Hugo Chavez ini lalu 2012-2013. Setelah kalah lagi pemilu oposisi itu mulai turun ke jalan lalu mereka itu meminta rakyat untuk berdemo dan akhirnya ada 9 orang meninggal dan 78 orang yang luka-luka… Pada tahun 2014 ketika mereka melihat bahwa Presiden Chavez yang meninggal”

Pertanyaan: Bagaimana dampak sanksi ini terhadap kehidupan rakyat Venezuela?
Jawaban: “Dan secara internal juga banyak sekali yang makanan tidak ada, minuman tidak ada, obat tidak ada. Mereka menutup akun-akun yang Venezuela menjalankan transfer internasional untuk menerima uang penjualan minyak. Ada 1.042 sanksi unilateral yang membekukan $20 miliar aset Venezuela di 29 bank internasional dan 3 institusi multilateral. Pendapatan mata uang sempat anjlok hingga 99 persen dari 29 miliar USD pada 2014 menjadi 743 juta USD pada 2020. , menyebabkan kerugian ekonomi $642 miliar, dan memblokir penjualan minyak . Sejak 2015, Venezuela kehilangan rata-rata 40 miliar USD per tahun selama tujuh tahun. Sanksi telah menyebabkan kerugian ekonomi melebihi 642 miliar USD pada 2022

Pertanyaan: Di tengah semua tekanan dan sanksi ini, bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi Venezuela saat ini?
Jawaban: “Pada tahun terakhir kita telah menjaga lini peningkatan ekonomi bahwa walaupun ada peningkatan ekonomi dan walaupun ada peningkatan agresi kita telah memungkinkan untuk bertahan sebagai negara ekonominya terakhir itu 7,7% jadi Venezuela tetap mempertahankan integritasnya kedaulatannya dan teritorinya.
Akhirnya kami diversifikasi. Kami kembali lagi bertani, dan mulai berdagang pertanian dan lain-lain ke negara tetangga. Jadi ada alternatif lain untuk ekonominya. Kita memiliki potensial untuk berbagi dengan beberapa negara lain. Misalnya, di daerah ini, kita memiliki koneksi bukan hanya dengan China dan India, tapi juga dengan Vietnam, Iran… kita juga menerima banyak koneksi dengan Vietnam. Jadi, kita telah mengembangkan berbagai aktivitas produktif yang sebelumnya hanya bergantung pada minyak.”
Pertanyaan: Apa upaya-upaya yang dilakukan Venezuela untuk menghadapi ancaman militer ini, baik secara internal?
Jawaban: “Operasi Independencia 200… Itu yang tadi rakyat sipil dilatih untuk bisa mempertahankan teritori Venezuela. Jadi, mereka itu dilatih dengan militer setiap akhir pekan. Tidak selalu dengan mengangkat senjata, tapi bisa dengan peran masing-masing. Seperti, petani dilatih bagaimana menyimpan cadangan makanan jika terjadi perang. Jadi setiap komunitas itu punya punya peran yang beda-beda… Jadi, gimana cara mempertahankan diri sendiri.”
Pertanyaan: Bagaimana upaya diplomasi internasional yang dilakukan Venezuela?
Jawaban: “Di PBB itu juga kami menyampaikan apa sih yang sedang terjadi di Venezuela kepada dunia internasional. Kami meminta resolusi agar Amerika itu pergi dari sana. Jika dengan resolusi ini pun, Amerika Serikat tidak mau mundur, Venezuela sudah minta izin ke PBB untuk membela diri. Lalu, cara lainnya adalah seperti ini, melakukan dialog-dialog di semua kedutaan Venezuela di jam yang sama, di hari yang sama, di Malaysia, di Singapura, itu juga sedang melakukan dialog seperti ini yang menjelaskan apa sih yang terjadi di Venezuela.”
Pertanyaan: Apakah Venezuela memiliki dukungan dari negara atau blok lain?
Jawaban: “ALBA (Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika Kita) adalah grup yang mirip dengan ASEAN.. Kebanyakan negara ALBA berasal dari Kariia. Ada di Nicaragua, di Cuba, di Venezuela.”

Pertanyaan: Bagaimana dengan dukungan dari negara-negara besar seperti Rusia dan Cina?
Jawaban: “Cina dan Rusia menunjukkan dukungan. Dukungan juga ditunjukan pemerintah Iran. Banyak negara Amerika Latin juga Brazil mereka bilang mereka tidak ingin laut Karibia menjadi area perang bukan hanya di Venezuela tapi di seluruh region…”
Pertanyaan: Bagaimana Venezuela melihat prospek ke depan dari krisis ini?
Jawaban: “Yang paling penting adalah di mata dunia, sehingga berita tersebar. Jadi, fokusnya sebenarnya bukan hanya di PBB ini saja, walaupun resolusinya nanti tidak bisa tercapai, tapi yang penting ya seperti ini nih kita informasikan ke negara-negara yang mungkin jauh dari Venezuela, yang mungkin tidak tahu tentang informasi tentang Venezuela supaya tau…”










