Search
Close this search box.

Menjadi Seorang Ibu Sekaligus Ayah dan Aktif Berorganisasi (1)

Atly Serita bersama ayah dan ketiga anaknya

Kisah ini dituliskan oleh Atly Serita, seorang ibu sekaligus ayah bagi ketiga anaknya. Selain menjadi ibu dan ayah, Atly aktif bersiaran dan berserikat. 

Di awal tahun 2007, rumah tangga yang sudah aku bangun selama 15 tahun kandas di tengah jalan. Berat memang kalau dirasakan dan dijalani. Hidup berkecukupan tidak menjamin kebahagiaan dalam berumah tangga. Yang sulit aku alami adalah dilema ini terjadi saat anak -anakku sedang dalam masa pertumbuhan menjadi remaja.

Menjalani beban ganda sebagai pencari nafkah utama, sekaligus menjadi ayah dan ibu yang melindungi serta memberikan kasih sayang, harus aku jalani. Tidak mudah bagiku menjalaninya, dimana yang tadinya terbiasa aja saja ada dan tersedia, sekarang harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu dan memenuhi kebutuhan hidup untuk ku dan anak – anak.

Berkat dukungan orang tua, adik – adikku, juga keluarga besar, aku menjalaninya dengan ikhlas dan bersemangat. rasa nyaman dalam diri dan keluarga sebagai seorang single parent atau orang tua tunggal.

Namun tidak dengan masyarakat. Stigma janda yang negatif tak jarang menjadikan aku sebagai buah bibir di masyarakat sekitar. Stigma negatif itu terus lekat pada diriku, apapun yang aku lakukan meski positif tetap saja negatif di mata masyarakat. Misal bila aku pulang larut malam karena bekerja, selalu dipandang negatif dan dikira melakukan hal-hal negatif. Tidak mudah memberi pengertian dan pemahaman kepada masyarakat di sekitar kita.

Atly Serita

Penyiar Marsinah FM, Staff Advokasi FBLP

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Lagi-lagi, Hanya Kabar Buruk yang Terdengar

Malam ini, lagi-lagi aku mendapat kabar buruk. Sebenarnya memang sudah dari bulan Februari lalu. Kabar buruk ini terus berkelanjutan, entah puncaknya sampai kapan. Merenung sedikit,

Mengenal Problem Buruh Perempuan

Menjadi buruh perempuan artinya menghadapi persoalan berlapis yang sudah menua dari berabad- abad sebelumnya, yang juga bagian dari problem semua orang atau problem sosial. Hanya

Kucing dan Tikus

Kucing hutan dan berang berang Tikus salju dan harimau kumbang berwarna coklat Mereka berkelahi untuk kehidupan Kucing hutan lari karena kalah berkelahi berang berang pulang

Surat Untuk Ibu di Hari Perempuan Sedunia (2)

Oleh Tinta Merah Baca juga http://dev.marsinah.id/surat-untuk-ibu-di-hari-perempuan-sedunia-1/   Embun terhisap mentari Ia tak menyesal apalagi iri Karena senja membawa hidup kembali Lalu fajar membuka pagi   Tapi

Kentongan Peringatan

Karya TIPAR (Titipan Pesan Rakyat)   Ayo kentong dua-dua tanda ada kehilangan kita kemalingan   Mas Joko kami perempuan berkeringat tiap saat tanpa dihargai, tanpa

Perempuan dan Serikat Buruh

Barisan massa aksi perempuan saat Peringatan Hari Buruh Sedunia 2013 di Jakarta.[1]/ dok lips Oleh Syarif Arifin Ada perempuan yang hendak belajar di luar, tapi harus