Membangun Media Alternatif

“Apa alasan mbak aktif di organisasi gerakan buruh?”
“Halah pertanyaan mu itu seperti wartawan, lihat saja di youtube klo mau tau jawabannya”.
Aku mengerutkan dahi dan bertanya sendiri  “apa benar banyak video tentang mbak ini di youtube?”.
Aku tutup aplikasi WhatsApp dan segera mungkin aku gerakan ujung telunjuk ke aplikasi youtube, mulai pencarian dengan mengetik ‘ Jumisih FBLP “.  Conecting error, nampak di layar hp ku.
” Kok error sih coba lagi deh” ucapku, aku ketik lagi hal yang sama, muncul beberapa pilihan menu,
“Hmmm ternyata eksis juga yah mbak jum di sosmed” sambil tersenyum.
 Aku mulai mengklik pilihan menu yang berjudul “Bicara Indonesia” jumisih (55/4). Cover video nya sedang diwawancarai oleh presenter perempuan di kiri atas layar hp ku bertuliskan ‘Jawa Pos Tv’. Video yang berdurasi 7 menit 13 detik tersebut diunggah dari 5 bulan yang lalu, pada percakapan tersebut aku menangkap pertanyaan yang bagus dan jawaban yang menarik.
“Saya dapat bocoran benar gak sih waktu muda mbak jum tidak suka adanya demonstrasi?”
“Iya sewaktu sekolah saya sering melihat berita di televisi, mahasiswa demo jadi macet, panas, kesel ” Jawab mbak Jum. Kalimat itu ku catat, lalu ku lanjutkan menonton video yang berjudul” Jumisih, Dari buruh menjadi pejuang “. Aku tidak mencatat penderitaan yang dialami melainkan aku mencatat hal yang hebat yang dilakukan oleh Jumisih dan kawan kawannya. Mereka mendirikan sebuah Radio yang diberi nama ” MARSINAH FM ” yang berfungsi sebagai sarana komunikasi antar anggota dan penduduk sekitar sebagai sumber pengetahuan kondisi objektif buruh serta rakyat Indonesia saat ini.
Aku mencoba mensinkronkan antara video 1 & 2. Video yang 1 menjelaskan bahwa media televisi yang ditonton oleh Jumisih ( umum nya rakyat indonesia) hanya menceritakan DAMPAK dari demonstrasi yang menimbulkan kemacetan sehingga masyarakat awam pada umumnya merasa dirugikan tanpa sedikit pun menjelaskan PENYEBAB dari demonstrasi, mengapa bisa seperti itu?  Karena media saat ini dikuasai oleh Rezim Pro Modal  semua informasi atau berita serta acara yang boleh ditayangkan hanya untuk kepentingan kapitalis dan membodohi rakyat. Dan pada video ke 2, Jumisih dan kawan kawan berupaya melakukan perlawanan ditengah arus propaganda  media borjuis yang semakin deras. Memberikan informasi, diskusi, kreasi seni, serta interaktif dan penjelasan secara objektif kepada para anggota serta penduduk sekitar tentang kondisi real buruh dan rakyat tertindas saat ini melalui ” MARSINAH FM” yang bertujuan agar para anggota dan penduduk sekitar faham dan mau ikut ambil bagian dalam perjuangan…
STOP MEDIA BORJUIS, BANGUN MEDIA ALTERNATIF
Semangat pejuang perempuan.
11 Desember 2017
YNR
Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Banjir KBN Cakung

Banjir di Pintu Depan KBN Cakung. Foto oleh Dias Banjir KBN, Banjir Tahunan Hujan lebat selama dua hari berturut- turut (9 – 10 Februari 2015)

Mogok Makan Sebagai Metode Juang

Mogok makan bukan hanya tindakan menolak untuk makan. Ia adalah cara melawan dengan menggunakan tubuh sebagai medium perlawanan. Melalui mogok makan, mereka sedang merebut kembali otoritas atas tubuh mereka dari penguasa yang mengekang fisik mereka melalui pemenjaraan.

RUU PPRT Disandera: Dimana Komitmen Yang Mulia Wakil Rakyat?

Lita Anggraini, koordinator JALA PRT menyatakan, padahal DPR RI punya waktu yang singkat untuk membahas RUU PPRT, yaitu dalam masa sidang 15 Mei – 13 Juli 2023 saja. Namun sudah sebulan sejak DIM diserahkan, pimpinan DPR tidak memberikan kepastian kapan RUU PPRT akan dibahas. Para aktivis mencurigai, DPR lebih sibuk mengurus Pemilu dan pencalonan Capres, kondisi ini jadi melupakan PRT. Padahal PRT adalah entitas dari subyek Pemilu yang harus diperjuangkan.

Mari Bertemu dalam ‘ANGKA JADI SUARA’

Pemutaran Film ‘Angka Jadi Suara’ dalam Dialog (Buruh) Perempuan Membawa kisah dari KBN Cakung, FBLP dan Perempuan Mahardhika ingin mengajak beragam komunitas perempuan bisa bertemu