Search
Close this search box.

Laut Hidup

dok. http://www.femina.co.id/fiction/gadis-pesisir-

 

Laut tidak memberi takut

alam selalu membuka tangan

 

Bila datang petir kehancuran

bukan suara alam

 

Hilangnya ikan, matinya karang

bukan dari alam

 

Bila jaring tak membawa kehidupan

Hitunglah tangan keuntungan

yang telah menolak alam

 

Samudra adalah kehidupan

terbentang sejak napas nenek moyang

 

Angin bukan penghambat

di sanalah laju didapat

ombak tinggi dan panas terik

selalu menambah berani

gelap lautan akan memberi tujuan

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Bukan Suratan

Meski rintih perih tak redup,
Majikan makin bringas tanpa jeda,
Dipanggilnya PRT-PRT lain,
Diperintahnya mereka untuk merantai kaki dan tanganku di kandang anjing,
Dengan segala sumpah serapah.

https://pin.it/WlSPwidM6

Realita Pahit Buruh Pengalengan Ikan 

Nisa menuturkan, ia dan teman – temannya hanya menerima upah per hari sekitar Rp 100,000, dengan jam kerja 10 sampai 13 jam sehari. Dengan demikian, dalam seminggu, ia dan teman – temannya hanya menerima Rp 700,000,-. Jika hasil tangkapan ikan tidak cukup banyak, upah yang diterima buruh per minggu, hanya berkisar Rp 200,000 – Rp 500,000.

Merebut Keadilan di Hari HAM

Rintik hujan menemani perjalanan kami ketika sore tiba. Tepat di seberang istana, warna – warni balon menghiasi taman aspirasi. Puluhan orang dari beragam kelompok sedang

Keguguran, Nur Berjuang Mendapat Ganti Biaya Rumah Sakit

ilustrasi diambil dari http://tattoospedia.com/angel-tattoos-miscarriage-2/ Oleh Dian Septi Trisnanti  Siang itu terik dan bertambah terik karena di KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Cakung, nyaris tiada pohon rindang. Debu