Kenapa kisah emak, tak sama dengan pelajaran sekolah?
Begitu gugat anakku, kelas 3 SD
Aku kerja garmen, suamiku sopir truk
Anakku merasa dibuat bingung
Saat aku cerita harus lembur, tapi upah tetap tak cukup
Saat kuminta belikan obat kepala, setiap hari
Bahkan saat kuminta doa ketika kontrak kerja habis
Entah kenapa anakku jadi gak sabar,
dan berani ngoceh, memprotesku
Memang emak kerja di mana, bukan Indonesia?
Keadilan sosial adalah dasar kita,
kenapa mak bilang upah kurang?
Musyawarah mufakat dasar kita,
kenapa dibilang gak diajak berunding?
Bagaimana bisa hilang kerja, karena mak bersatu dengan teman,
padahal persatuan juga dasar kita?
Alasan emak pulang malam karena terpaksa lembur juga aneh,
karena tak sesuai dengan kemanusiaan
Lalu dasar Ketuhanan, harusnya kerja itu membuat banyak syukur,
Bukan mempercepat kematian
dengan yakin anakku berusaha jelaskan pelajaran dari sekolah
bahwa garuda melindungi semua orang
tanpa lupa membawa perisainya
malam itu kuantar anakku tidur,
dengan mimpi masa depan
Anakku, sayangku
Terbanglah bersama garudamu
Membela semua orang
dengan perisai lima sila-nya
Bawalah garudamu ke pabrik, tempat emakmu bekerja
Ajaklah garudamu ke jalan, tempat ayahmu banting tulang
Tempat kenyataan mengalahkan kata-kata
Tempat pelajaran tentang perlawanan untuk merdeka
Emak dan ayah adalah pekerja
Sudah lama tak bertemu dasar negara
Tipar, 9 Desember 2017