Search
Close this search box.

Men – Perempuan (sebuah puisi)

Oleh Upik Melayu

 

MeN-Perempuan

Kalau aku benih –

Aku tidak ingin jadi bunga.

Aku akan tumbuh menjadi Sialang Raya –

Pohon paling besar, kokoh dan rindang di hutan belantara –

Tumbuh di tepi jalan –

Tahan dipanjat dan dilantak –

 Berani berkata tidak!

Bila tak ada pilihan,

Maka tersedia kematian.

Itu arti menjadi perempuan!

 

Jakarta Selatan, Wisma PKBI, 30 Maret 2015

 

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Polemik Tunjangan Hari Raya: Masalah Tahunan yang Terus Berulang

Nisa (buruh sekaligus Pengurus Basis FSBPI PT. Wahyu Bina Mulia di makassar yang bergerak dalam industri pengolahan ikan laut) menceritakan kondisi pada saat ini di perusahaannya terkait Tunjangan Hari Raya. Nisa mengatakan bahwasanya perusahaan tempat ia bekerja setiap tahunnya memberikan Tunjangan Hari Raya akan tetapi Tunjangan Hari Raya yang diberikan perusahaan tempat ia bekerja tersebut hanya berupa “bingkisan” senilai Rp 1.000.000

Tembang Kenangan

Tembang kenangan berupa program siaran entertainment yang memutarkan lagu tembang kenangan. Tembang kenangan tepat untuk mengenang kenangan masa silam, sambil menyeduh teh atau kopi, tembang kenangan

 Ini Negri Boneka

Ini negeri boneka Kaya akan sumber daya alam nya Kaya akan penguasa rakus nya Kaya akan penindasan nya Kaya akan koruptor nya Kaya akan rakyat

Mimpi Buruk Penyesuaian Upah

Untuk ke sekian kalinya, Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia menerbitkan kebijakan terkait pandemi, yaitu Kepmen No. 104/2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Selama Masa Pandemi COVID 2019.

Kesehatan Reproduksi Buruh Perempuan

Siang itu, sebut saja Ina, seperti biasa bekerja di sebuah pabrik garmen di KBN Cakung. Sebuah kawasan industri milik Pemrov DKI. Hari itu, Ina sedang

Yanti, Dokter Perempuan untuk Kemanusiaan

Perempuan Pelita edisi 18 September 2014 Di dunia ini, tak banyak yang menyandarkan pilihan profesi berdasarkan kecintaan pada kemanusiaan. Bila kita tilik, kebanyakan memilih profesi