Ari Widiastri, wakil koordinator Marsinah FM, sedang memberikan pidato pembukaan KPP II/ dok. dev.marsinah.id
Oleh Thin Koesna
Hari ini, tanggal 29 Nov 2015, buruh perempuam dari berbagai serikat buruh berkumpul bersama di aula Disnaker Karawang untuk bersama menyusun strategi memperjuangkan hak ibu di tempat kerja
KPP ( konferensi perempuan pekerja) adalah forum untuk mendalami situasi kerja perempuan dan bersama membangun kekuatan untuk perubahan kesejahteraan dan situasi pekerja perempuan ke arah yang lebih baik
Koordinator konferensi perempuan pekerja, Thin Koesna, menyampaikan “Hak perempuan pekerja sebagai ibu, tema tersebut kami ambil karena kepentingan untuk memperdalam analisa kelayakan upah pekerja yg di lihat dari kacamata seorang ibu. Sebagai contoh, dalam penghitungan lazim KHL (Kebutuhan Hidup Layak) saat ini, komponen- komponen tentang kesejahteraan ibu pekerja seperti biaya pengasuhan bayi, gizi cukup untuk anak, gizi ibu agar sehat menyusui, dsb, tidak pernah terwacanakan. Kemudian, fasilitas – fasilitas perusahaan bagi seorang ibu pekerja seperti pojok laktasi, seringkali tidak ada atau tidak terjangkau, Dalam arti, walaupun fasilitas tersebut tersedia, ibu pekerja tidak menggunakannya, karena akan mengurangi waktu kerja untuk target produksi.”
Acara ini sendiri, diselenggarakan oleh MARSINAH FM, didukung oleh Perempuan Mahardhika, FBLP, Federasi SERBUK dan Federasi Serikat Pekerja Pulp dan Kertas Indonesia
Sementara, serikat buruh yang ikut berpartisipasi diantaranya; PPMI, SPN,FSUI, FPBI.