Terdiam sambil mengamati jalanan, ku dengarkan ke-5 perempuan yang asik ngobrol satu sama lain. Mereka bercerita tentang Pendapatan mereka hari ini.
Perempuan I : ” Tadi si A yang buruh PT GREENTEX itu susah sekali di tagih, padahal utangnya cukup besar dan sudah terlalu lama. ”
Perempuan II : ” Datangi rumahnya, bawain Preman aja, ntar juga dia takut”.
Perempuan I : ” sudah pernah, malah pernah juga ku samperin rumahnya bawa preman”
Perempuan II : ” Kalau masih bandel, ga mau bayar, ancam aja, permalukan di depan teman-temannya”.
Perempuan III : ” janganlah, kasihan. Tapi kesel juga ya, padahal khan gaji sudah naik, smua pedagang sudah menaikkan harga dagangannya, mustinya kita bisa lebih mendapatkan untung besar”.
Perempuan IV : ” Gimana kalau kita samperin rame-rame?”
Karena Penasaran, ku amati Perempuan-perempuan ini, kenapa tampilannya sama, semuanya memakai tas slempangan di pundaknya, dari paras wajahnya (maaf) sepertinya orang batak semua, aku teringat cerita kawan-kawanku, inikah rentenir yang suka berkeliaran di KBN? Inikah rentenir yang biasa mangkal di atm dekat pintu belakang KBN?
Aku teringat, ini tanggal 5 Desember, ooh tanggal gajian buruh-buruh KBN. Ya Tuhan,……. Buruh KBN, Nasibmu kini ??? Masihkah mau diam saja? Masihkah menjadi Penakut dan menggantungkan nasibmu kepada orang lain?? Masihkah kamu akan diam saja ketika skor (lembur paksa) terus menggerus tenagamu???
SemperBarat, 5 Desember 2014
Jumisih