Lagu Nusantara

“Lagu Nusantara”,  program siaran untuk lagu-lagu daerah di nusantara. Tiap hari jumat jam 8 malam sampai 10 malam. Dikelola oleh Salira

atin 1

Salira, bernama asli, Kurniati. Asal Kuningan. Gemar sekali bertualang dan iseng. Karenanya sangat kreatif.  Bersama beberapa pengurus FBLP, ia mendirikan Marsinah FM dan satu – satunya yang tertarik belajar menjadi tekhnisi radio.Makanya,  Salira sering dicari penyiar yang punya masalah tekhnis. Meski agak jutek, Salira juga banyak penggemar karena kerap ngebanyol ketika bersiaran. Kini, Salira juga Camera Person Marsinah FM, dan mulai belajar membuat film bersama tim Lensa Buruh Perempuan Marsinah FM.

Sebelum mendirikan FBLP pada tahun 2009, ia pernah merasakan hidup di penjara selama 3 bulan karena berserikat. Waktu itu, pada tahun 2007, ia dituduh mencuri produk baju perusahaan. Padahal yang ia bawa adalah produk baju yang sudah rusak, tak terpakai dan sudah sobek. Biasanya pun buruh membawa pulang baju rusak untuk sekedar dijadikan lap.

Di penjara, Kurniati alias Salira, merasakan betapa berharganya kemerdekaan. Dan demikian mudahnya penguasa merenggut kemerdekaannya hanya karena ia pengurus serikat (waktu itu FNPBI). Pengalaman dibui tak membuat Kurniati jera. Ia terus berjuang. Kini sudah lebih satu dekade ia habiskan hidupnya untuk perjuangan, menggapai cita hingga buruh benar – benar merdeka dan buruh perempuan bisa maju di barisan terdepan pertarungan melawan penindasan.

 

 

Facebook Comments Box

Artikel Lainnya

Tamu Tak Diundang di PabrikKu

Namaku Siska (nama samara), buruh PT. Gunung Abadi, KBN Cakung. Aku memang belum cukup lama bekerja di perusahaan tersebut, 3 bulan kontrak kerja ku tapi

Hari Pangan Sedunia: Merebut Kembali Ruang Hidup yang Dirampas

Sementara, peran perempuan sebagai petani tak kunjung memperoleh pengakuan. Alat pertanian modern tidak dirancang untuk nyaman dioperasikan oleh tubuh perempuan. Sehingga, kaum perempuan tersingkir dari proses bertani. Pun, kelompok tani yang kerap merumuskan kebijakan terkait pengelolaan pangan, distribusi, pengadaan benih lebih banyak didominasi laki – laki. Akibatnya, perempuan kehilangan akses terhadap benih, pupuk dan proses pengambilan keputusan.

Gelombang Perlawanan Perempuan Iran, Tentang Mereka yang Menolak Redam

Kematian Amini memicu gelombang aksi protes di berbagai kota. Di sepanjang aksi – aksi protes,  pengunjuk rasa meneriakkan slogan “Perempuan, Hidup dan Kebebasan” (Woman, Life, Freedom). Slogan ini mengejewantahkan amarah pengunjuk rasa kepada rejim yang sibuk merepresi perempuan dan abai mengeluarkan kebijakan yang lebih fundamental seperti perbaikan kesejahteraan rakyat, padahal satu dari tiga warga Iran hidup di bawah garis kemiskinan. Lebih jauh lagi, slogan tersebut berasal dari gerakan pembebasan perempuan Kurdish di Turki dan Syria yang mengalami penindasan berbasis etnik selama puluhan tahun.

Jalan Terjal Mencari Keadilan

Sore yang cerah, angin yang semilir, gemerisik suara dedaunan menemani setiap langkah kakiku Di setiap putaran, beberapa ekor kucing gembul tampak rebah bersantai di bawah